[FF] Faith, Fate, and Mate (Chapter 4)

Author : Ashiya

Main Cast :

• Kim Taeyeon (SNSD)
• Victoria Song (f(x))
• Cho Kyuhyun (Super Junior)
• Kim Myungsoo/L (Infinite)

Support Cast : You’ll find them 🙂

Genre : General, romance, comedy

Rating : T

Disclaimer : This fiction is mine.

Copyright : © ashiya19.wordpress.com 2013. All Rights Reserved.

Previous Chapter

“Kyu, tolong antarkan buku ini ke perpustakaan. Aku ke toilet dulu.” Ucap Eunhyuk saat berjalan meninggalkan gudang.

“kenapa harus aku?? Kau yang pinjam. Shireo!”

“ayolah. Hanya mengembalikan saja. Aku benar-benar tidak tahan ingin ke toilet. Bye, Kyu!” Eunhyuk berlari menuju toilet.

“aissh jinjja.” Kyuhyun pun berjalan menuju perpustakaan dengan malas. “aku ingin mengembalikan buku ini.” Ucap Kyuhyun pada petugas perpustakaan itu.

Petugas itu menerima bukunya, “aku minta tolong, bisa kau simpan langsung ke tempatnya? Aku benar-benar sibuk.” Ucap petugas itu menunjuk file-file yang menggunung di hadapannya.

Kyuhyun menghela napasnya dan berjalan menuju rak buku. “kimia.. bahasa.. matematika.. biologi..ah ini dia.” Kyuhyun meletakan buku biologi itu ke tempatnya. Saat akan meninggalkan tempat itu, tiba-tiba Kyuhyun mendengar suara aneh di balik rak itu. Ia pun berjalan mengendap-endap mencari sumber suara itu. Begitu ia menemukan sumber suara itu, ia membelalakan matanya. Ia melihat Taeyeon dan Myungsoo………………………………………..berciuman.

“Myungsoo, ini…ini ciuman pertamaku.” Ucap Taeyeon malu-malu wajahnya memerah.

“benarkah? Baguslah kalau begitu.” Sahut Myungsoo sebelum mencium bibir Taeyeon lagi.

Kyuhyun berbalik bersembunyi di antara rak buku itu dan tampak berpikir, “ciuman pertama?” pikir Kyuhyun. “Taeyeon bilang itu ciuman pertamanya? Berarti waktu di Jeju……”

—Chapter 4, FAITH—

“Myungsoo, apa kau benar-benar mencintaiku?” tanya Taeyeon pada namja yang tengah sibuk mencari buku yang di carinya.

“kenapa kau menanyakan itu?”

“ani.” Sahut Taeyeon menunduk.

Myungsoo menghela napasnya dan memegang kedua pipi Taeyeon hingga akhirnya menatapnya, “apa ada yang salah denganku?” heran Myungsoo.

“aku hanya merasa ragu saja.” ucap Taeyeon membuat Myungsoo mengerutkan keningnya tidak mengerti. “aku tidak yakin kau serius dengan..”

“kenapa kau berbicara seperti itu?” Myungsoo memotong ucapan Taeyeon. “tentu saja aku serius. Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?”

“aku merasa hubungan kita tidak seperti pasangan lain. Selama ini kita menjalaninya seperti pertemanan biasa saja. Kau tidak pernah melakukan hal-hal layaknya orang berpacaran.”

“maksudmu?”

Taeyeon menghela napasnya, “aku tahu kau pasti mengerti maksudku.” Ucap Taeyeon.

“Taeyeon-ah, jangan berbelit-belit.”

“baiklah, kalau kau benar-benar tidak mengerti.” Taeyeon menatap Myungsoo dengan mata berkaca-kaca, “kau tahu Jessica dan Donghae? Mereka baru berpacaran minggu lalu, tapi mereka sudah seperti berpacaran lama. Mereka sudah berbagi….” Taeyeon menelan salivanya, “mereka sudah berbagi ciuman meskipun mereka baru seminggu berpacaran, sedangkan kita, sudah hampir 2 tahun dan kau tidak pernah…”

CHU~

Taeyeon menghentikan ucapannya, ia membelalakan matanya karena tiba-tiba Myungsoo menautkan bibirnya dengan miliknya.

“mian.. mian, Taeng.” Bisik Myungsoo di tengah ciumannya.

Taeyeon yang awalnya shock mulai memejamkan matanya dan membalas ciuman Myungsoo. Tidak lama kemudian keduanya melepaskan ciuman itu.

“Myungsoo, ini…ini ciuman pertamaku.” Ucap Taeyeon malu-malu wajahnya memerah.

“benarkah? Baguslah kalau begitu.” Sahut Myungsoo sebelum mencium bibir Taeyeon lagi.

BUKK

Sebuah suara benda jatuh membuat keduanya terkejut dan menghentikan ciumannya.

“apa itu?” bisik Taeyeon.

Perlahan Myungsoo berjalan ke arah suara itu dan disana ia menemukan sebuah buku biologi yang terjatuh. Ia mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan siapapun di tempat itu. Hanya ada petugas perpustakaan yang berada cukup jauh dari tempatnya tengah sibuk dengan setumpuk filenya.

“nugu?” Tanya Taeyeon khawatir.

“molla. Tidak ada siapa-siapa. Mungkin terjatuh karena tidak disimpan dengan benar.” Sahut Myungsoo menyimpan kembali buku itu ke tempatnya. “kajja, kita pergi saja dari sini.” Myungsoo dan Taeyeon pun keluar dari tempat itu.

Setelah Myungsoo dan Taeyeon pergi, seorang namja keluar dari bawah meja baca tidak jauh dari tempatnya sebelumnya, “fiuhh, hampir saja.” ujarnya bernapas lega. Ia adalah Kyuhyun.

***

Saat pulang sekolah…

“Myungsoo, bukankah hari ini kau tidak masuk kerja? Bagaimana kalau kita pergi bersama? Jarang sekali kau berkumpul dengan kita bertiga.” Ucap Taeyeon saat mereka berempat berjalan keluar dari gedung sekolah.

“geurae. Kemana?”

“ke rumahku saja!” sahut Kyuhyun dengan cepat. “orang tuaku sedang pergi ke Nowon menjenguk halmoni. Jadi kau tidak perlu takut ketahuan orang tua Taeyeon.”

“ya! Kau seperti menganggap Myungsoo itu buronan yang di buru polisi.” Ujar Victoria.

“ya sudah kita ke sana saja.” ucap Taeyeon. “ah, ya, Kyu, kau masih menyimpan film Death Note kan? Kita nonton saja!”

“okay!”

***

Akhirnya Kyuhyun, Myungsoo, Victoria dan Taeyeon memutuskan untuk menonton film karena tahu Myungsoo sangat menyukai Death Note dan jarang sekali ia bisa berkumpul dengan mereka. Victoria dan Taeyeon memotong buah dan menyiapkan cemilan lain untuk acara menonton mereka sementara Kyuhyun dan Myungsoo menyiapkan film dan juga membereskan tempat menonton mereka agar lebih nyaman.

Film mulai di nyalakan dan mereka pun sudah siap dengan cemilannya. Saat menonton, tidak henti-hentinya Kyuhyun berkomentar dengan mulut penuh makanan. Begitu pun dengan Victoria dan Taeyeon. Sedangkan Myungsoo, ia begitu serius menonton film itu.

“ah, aku menyukai tokoh L. Karakternya mirip denganku.” Ucap Kyuhyun sambil terus mengunyah pop cornnya.

“kau?? Mirip L?? hahaha..” Taeyeon menertawakan. “yang cocok  menjadi L itu Myungsoo. Kau lebih cocok menjadi Ryuk.”

“mwo?? Ryuk??” protes Kyuhyun. “cih, daripada kau, seperti Rem.”

“aniya! Aku mirip Misa Amane. Cantik, periang, dan juga  lucu.” Taeyeon memeletkan lidahnya meledek Kyuhyun.

“kalian berisik sekali!” kesal Victoria. “supaya adil, Kyu, kau mirip Ryuk, Taeng, kau Rem dan aku Misa. Masalah selesai!” tegas Victoria.

“ani! Kau mirip buku Death Note’nya!” kompak Taeyeon dan Kyuhyun membuat Victoria mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Myungsoo hanya menggelengkan kepalanya melihat ketiga temannya itu.

***

Saat hari-h ujian akhir…

“kalian sudah siap? Aku sangat tegang menghadapi ujian nanti.” Cemas Taeyeon.

“tidak juga.” Sahut Kyuhyun. “otakku kan cerdas tidak sepertimu.” Ejek Kyuhyun

BUKK!!

Taeyeon memukul bokong Kyuhyun dengan keras karena kesal dengan ejekannya, “ya!! Byuntae!!”

“ngomong-ngomong, setelah lulus nanti kalian akan kemana?” tanya Myungsoo.

“sejak masih di TK, kita bertiga sudah di rencanakan akan masuk Universitas Seoul.” Jawab Victoria. “lalu bagaimana denganmu?”

Myungsoo sedikit menyunggingkan senyumnya, “aku akan bekerja saja. Aku tidak yakin apa aku mampu membayar kuliahku nanti.”

“mwo?? Tapi… ya! Myungsoo, kau itu siswa pintar. Selalu masuk 5 besar siswa berprestasi di sekolah ini, sayang sekali kalau kau tidak melanjutkan!” cerocos Taeyeon. Victoria dan Kyuhyun menganggukan kepalanya.

“mungkin nanti setelah bekerja, aku baru bisa melanjutkan..”

“ani!” potong Taeyeon. “kita harus masuk universitas bersama-sama. Sudah 3 tahun ini kita bersama-sama rasanya pasti tidak akan nyaman kalau salah satu dari kita tidak…”

“kurasa aku bisa membantumu.” Victoria memotong ucapan Taeyeon. “kalau kau mau, nanti kuajukan beasiswa untukmu. Teman appaku bekerja sebagai staff disana jadi kurasa dengan menunjukan nilai-nilai akademikmu, itu cukup membantu.”

“tidak usah. Itu pasti merepotkan kalian. Lagipula aku tidak benar-benar berniat melanjutkan studyku.” Sahut Myungsoo. Tidak lama kemudian, bell berbunyi nyaring tanda ujian segera di mulai.

“FIGHTING!!!” seru Kyuhyun, Taeyeon, dan Victoria. Myungsoo hanya tersenyum melihat kekompakan mereka.

***

-SKIP- setelah pengumuman kelulusan *biar cepet. Kkkk*

“kalau kau meminta bantuan teman appamu itu pasti akan ketahuan orang tua Taeyeon dan kau tahu sendiri seperti apa mereka itu.” ucap Kyuhyun. Saat ini Victoria, Kyuhyun dan Taeyeon berkumpul di rumah Victoria sedang membicarakan cara agar Myungsoo bisa masuk universitas yang sama dengan mereka. “ah! Aku ada ide, bagaimana kalau kita bertiga bersama-sama membiayai Myungsoo? Tapi jangan sampai ia tahu karena kurasa ia pasti akan tidak senang jika mengetahuinya.”

“ide’mu boleh juga, Kyu.” Victoria menganggukan kepalanya setuju dengan ide Kyuhyun.

“tapi dengan cara apa supaya Myungsoo tidak curiga?” tanya Taeyeon.

“kita buat saja seolah-olah ia mendapatkan beasiswa?” ujar Kyuhyun.

BUK!!!

Taeyeon menepuk bokong Kyuhyun, “ya!! Byuntaeng!!”

“gomawo, Kyu!” ucap Taeyeon tersenyum. Kyuhyun terdiam melihat ekspresi wajah Taeyeon.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. 4 orang masuk kedalam rumah itu. Mereka adalah orang tua Victoria dan Kyuhyun.

“oh, kebetulan kalian ada disini!” seru nyonya Song.

“wae, eomma?” tanya Victoria.

“ada yang ingin kami sampaikan untuk kalian berdua.” Sahut nyonya Song tersenyum.

“emm…sepertinya aku pulang saja ya?” ucap Taeyeon

“tidak perlu, Taeng. Kau disini saja. Kau juga pasti senang mendengarnya.” Ujar nyonya Cho tersenyum. Taeyeon pun menurut.

“jadi… ada apa?” tanya Kyuhyun penasaran.

Keluarga Cho dan keluarga Song saling bertatapan dan menganggukan kepalanya. “jadi begini, Kyu. Perusahaan saat ini  sedang melakukan ekspansi memperbesar jaringan bisnis kita dan karena itu kami berencana untuk…” tuan Cho menghentikan ucapannya sesaat. “kami berencana untuk mempercepat pernikahan kalian.”

“MWO???” kejut Kyuhyun, Victoria dan juga Taeyeon.

“tapi kami baru saja lulus??” Victoria tampak shock.

“itu tidak masalah, Vic. Kalian bisa tetap kuliah meskipun sudah menikah. Lagipula bukankah kalian saling mencintai?” tanya nyonya Cho. Setelah memberitahu berita mengejutkan itu, mereka pergi lagi meninggalkan Victoria, Kyuhyun dan Taeyeon.

“setelah lulus, langsung menikah? DAEBAK~!” canda Taeyeon.

“diam kau, Kim Taeyeon!” bentak Vic dan Kyuhyun membuat Taeyeon tertawa.

***

Malam itu Victoria menyendiri di balkon rumahnya menghadap pemandangan kota Seoul. Tatapannya tampak kosong, namun pikirannya terus mengulang-ulang beberapa peristiwa di masa lalunya. Tanpa ia sadari, air matanya menetes. Bulir airmata itu jatuh ke lengannya dan membuatnya tersadar. Cepat-cepat ia menyeka air matanya.

“Vic?” suara Kyuhyun sedikit mengejutkan Victoria.

“oh, Kyu? Ada apa?”

“eobseo. Aku mencarimu, kupikir kau kemana.” Sahut Kyuhyun berjalan ke samping Victoria dan ikut menikmati pemandangan malam itu. “kau sedang memikirkan rencana pernikahan kita?”

“eh? Oh, n-ne.” sahut Victoria sedikit gugup. Angin tiba-tiba berhembus, spontan ia memeluk tubuhnya yang merasakan hawa dingin itu.

Kyuhyun meliriknya dan bergerak kebelakang Victoria, menghangatkan tubuhnya dengan jaket yang ia kenakan. “sudah lebih hangat?” ucap Kyuhyun pelan. Victoria mengangguk. Mereka tetap bertahan dengan posisi seperti itu selama beberapa menit hingga akhirnya Victoria yang tidak tahan dengan suasana hening, mulai membuka pembicaraan.

“Taeyeon belum pulang?”

“belum. Ia masih di dalam menonton Dragon Ball.” Sahut Kyuhyun.

Victoria terkekeh, “anak itu belum berubah juga.” Kyuhyun ikut tertawa. Victoria melepaskan kedua tangan Kyuhyun yang melingkar di tubuhnya dan berbalik menghadap Kyuhyun, “udaranya semakin dingin. Kita masuk saja.” Saat Victoria akan masuk kedalam rumahnya, Victoria menahan satu lengannya. “wae?”

Kyuhyun berjalan mendekat dan tanpa diduga-duga, ia menautkan bibirnya dengan bibir Victoria. Victoria terkejut namun ia membiarkan namja itu melakukannya dan mulai merespon ciuman Kyuhyun. Keduanya memiringkan kepalanya mencari posisi yang nyaman.

***

SRRTT

Kyuhyun membuka pintu balkon itu dan berjalan masuk dengan Victoria menghampiri Taeyeon yang heboh sendiri menonton animasi favoritnya, Dragon Ball.

“Taeng, kau ini nonton atau tawuran, huh??” cecar Kyuhyun melihat tempat yang berantakan dengan sampah makanan, bantal yang berceceran(?) dimana-mana, semuanya berantakan & tidak pada tempatnya.

“minggir! Jangan menghalangi!” Taeyeon menyingkirkan Kyuhyun yang berdiri didepannya dengan kakinya.

Victoria hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua orang itu. Ia berjalan menuju dapur, mengambil orange juice dan menuangkannya ke dalam gelas. Ia melirik Kyuhyun yang masih mengomel dan Taeyeon yang tampak malas mendengar ocehannya. Ia menatap kedua orang itu dengan tanpa ekspresi. Lalu ia kembali menatap orange juice ditangannya dan menenggaknya dalam satu kali tegukan namun ia tersedak.

“aissh, menyebalkan!” umpat Victoria terbatuk-batuk.

***

Keesokan harinya, Taeyeon bangun kesiangan karena semalaman menonton dan ia terpaksa menginap di rumah Victoria.

“pagi, Vic.” Sapa Taeyeon sambil menguap dan menggaruk-garuk buttnya *kkkkk~*, khas orang baru bangun tidur.

“pagi? Lihat jam berapa sekarang!” ucap Victoria.

Taeyeon memalingkan kepalanya melihat jam dinding, “oh, jam 12 siang. hehehe..”

“bersihkan dirimu lalu cepat turun, makan siang sudah siap.”

“okay, hoaaaahm.” Sahut Taeyeon kembali menguap.

Lagi-lagi Victoria hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sepupunya itu. Tidak lama kemudian, terdengar suara dering telepon rumahnya.

“yoboseyo?” sapa Victoria.

“hai, Vic.”

Victoria mengerutkan keningnya, “nuguseyo?”

“kau tidak ingat dengan suaraku?”

“nugu?” tanya Victoria lagi.

Orang itu terdiam sebelum akhirnya berkata, “Kim Woobin.”

Victoria terhenyak mendengar nama itu. Tubuhnya bergetar, wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca, hingga akhirnya tiba-tiba, “AAAAAAAAAAAARGHHHHHHHHHHHHH!!!!”

“ommo, Vic???” kejut Taeyeon mendengar teriakan Victoria yang tiba-tiba. Ia segera berlari keluar kamar dan menghampiri Victoria yang terdiam berjongkok sambil berteriak-teriak dengan tubuh yang bergetar. “ya!! Vic, wae geurae???” panik Taeyeon mengguncang pundak Victoria. Pandangan Taeyeon teralih pada telepon yang di genggam Victoria. Victoria menggenggamnya dengan kencang hingga membuat Taeyeon agak kesulitan. “yoboseyo?? Nuguji??” tanya Taeyeon. Orang itu, Kim Woobin mengatakan sesuatu dan membuat Taeyeon membelalakan matanya. Ia meletakan telepon itu ketempatnya dan kembali menatap Victoria.

Taeyeon dapat melihat wajah Victoria yang seperti tertekan. Taeyeon menatapnya iba dan kemudian ia memeluknya. “gwaenchana. Gwaenchana. Aku disini, Vic.” Ucap Taeyeon menenangkan Victoria.

***

“MWO?? Woobin menghubungi Victoria??” kejut Kyuhyun setelah diberitahu Taeyeon. “mau apa lagi dia??”

“Woobin? Nugu?” tanya Myungsoo.

“Woobin itu… ah nanti saja ku ceritakan. Ceritanya panjang.” Sahut Kyuhyun. “sekarang kita temui Victoria, ia pasti merasa tertekan mendengar orang itu.”

Kyuhyun, Taeyeon dan Myungsoo pun segera menuju kediaman Victoria, namun begitu mereka tiba, Victoria tidak berada disana. Para pelayannya pun tidak mengetahui hilangnya Victoria.

“eotteoke??” cemas Taeyeon.

Sementara itu di sebuah café…

“akhirnya kau bersedia menemuiku?” ucap seorang namja bertubuh tinggi itu tersenyum.

“mau apa lagi kau, Kim Woobin.. -ssi??” tanya Victoria dengan dingin tanpa menatapnya.

Namja bernama Woobin itu tertawa mendengar mendengar ucapan Victoria, “kau memanggilku Woobin-ssi?” ia menggeleng-gelengkan kepalanya menganggap lucu ucapan Victoria. “apa kau lupa dulu kita…”

“aku tidak peduli dengan masa lalu!” Victoria memotong ucapannya. “kenapa kau memintaku kemari??”

“sudah kubilang, aku ingin kau kembali lagi padaku.”

“jangan harap! Aku akan segera menikah jadi menggangguku lagi!”

“menikah? Ah, pasti Kyuhyun.” Woobin tertawa. Victoria yang kesal dengan kehadirannya berniat meninggalkannya. Saat berdiri dan berbalik, “apa kau yakin akan menikahinya?” tanya Woobin membuat Victoria berhenti dan menatapnya tajam. “kau yakin ia mencintaimu? Kurasa ia masih…”

“bukan urusanmu!” pekik Victoria dengan cepat dan kembali berbalik namun saat Victoria akan pergi, Woobin menarik tangannya dan dengan cepat menyambar bibir Victoria dengan Victoria.

PLAK!!!

Victoria berontak dan menampar pipinya dengan keras. Woobin menyeringai melihat tatapan marah Victoria.

***

“jadi kalian belum menemukannya?” tanya Taeyeon pada Kyuhyun di telepon malam harinya. “ara.” Taeyeon  memutus sambungan teleponnya dan menghela napasnya. “kau kemana, Vic?” gumam Taeyeon mengkhawatirkan Victoria. Beberapa menit kemudian, teleponnya kembali berdering. “yoboseyo?” sapa Taeyeon namun tidak ada jawaban. “yoboseyo?”

“T-Tae..”

“Vic?? Kau dimana, hah?? Kami mengkhawatirkanmu! Dimana kau sekarang??” panik Taeyeon.

“Taeyeon-ah..” hanya itu yang bisa di ucapkan Victoria. Dan Taeyeon dapat mendengar Victoria menangis terisak.

“kau dimana, Vic??? Aku kesana sekarang, ne?” Victoria tidak menjawab dan menutup teleponnya. “ya! Vic?! Victoria!! Aisssh.” Cepat-cepat Taeyeon bergegas mencari Victoria tidak peduli apa yang di kenakannya. Ia hanya memakai piyama dan sandal kelincinya. “ajussi, antar aku ke rumah Vic.” Pinta Taeyeon pada sopir pribadinya. “kuharap ia ada di rumah.” Pikir Taeyeon.

Benar dugaan Taeyeon, Victoria berada di rumahnya. Saat Taeyeon membuka pintu kamarnya, Victoria duduk termenung di tempat tidurnya sambil memeluk lututnya. Pandangan kosong. “Vic…” Taeyeon mendekati Victoria. Victoria terdiam dan tidak menyahut. Ia tidak bergeming sedikit pun. Taeyeon duduk di sebelahnya dan memeluknya, “jangan takut, aku disini.” Ucapnya menepuk-nepuk punggung Victoria. “kau pergi menemuinya?” tanya Taeyeon. Victoria tidak merespon namun Taeyeon yakin kalau dugaannya itu tepat.

***

“kuminta jangan ganggu Victoria lagi!” ucap Taeyeon dengan dingin saat menemui Woobin di sebuah cafe.

“bukan urusanmu.”

“dia sepupuku! Tentu saja aku tidak ingin kau melukainya lagi!”

Woobin tertawa, “dasar bodoh. Kau tidak sadar apa yang selama ini kau lakukan padanya? Kau tidak tahu kalau kehadiranmu selalu membuatnya sakit?”

Taeyeon tampak bingung dengan ucapan Woobin namun ia tidak begitu memperlihatkannya, “apapun alasanmu, ku minta kau untuk menjauhinya.” Woobin mengacuhkan Taeyeon dan hendak pergi dari tempat itu. “kenapa kau tiba-tiba muncul lagi? Kau meninggalkan teman gay’mu itu?” ucap Taeyeon membuat Woobin menghentikan langkahnya dan kembali berbalik. “atau jangan-jangan teman gay’mu itu, Lee Jongsuk yang meninggalkanmu?”

Mendengar ucapan Taeyeon, Woobin tampak marah dan tiba-tiba saja ia mendorong Taeyeon hingga membuatnya terjatuh membentur meja  membuat pelanggan lain di café itu terkejut. Dan tanpa berkata lagi, Woobin pergi meninggalkan Taeyeon yang tampak masih shock dengan perlakuannya.

“agassi, gwaenchana?” seorang pelayan café itu membantu Taeyeon berdiri.

“n-ne.” sahut Taeyeon menahan tangisnya.

“tanganmu terkena pecahan gelas itu, sebaiknya di obati dulu.” Ucap pelayan itu lagi dan pergi mengambil obat luka.

“gomawo… Luhan-ssi.” Ucap Taeyeon membaca name tag pelayan itu.

 To be continue..

Preview Next Chapter

“aku tahu ini akan menyakitimu dan juga Myungsoo, tapi ini untuk kebaikan kita semua. Taeng, kumohon penuhi saja permintaan mereka. Menikahlah dengan Kyuhyun…” -Victoria

“jangan bodoh, Vic. Pernikahan itu memang akan menyakitiku dan juga Myungsoo, tapi kau akan jauh lebih sakit…” -Taeyeon

“kenapa aku berada di posisi seperti ini?” -Kyuhyun

KyuTae shipper patah hati, KyuToria shipper berjaya! kkkk~ xD

Alurnya agak kecepetan ya? hehe… mian^^ supaya cepet nyampe ke konfliknya. 😀 Di chapter ini ada masih ada beberapa ‘rahasia’ yang belum keliatan.

Eh, ada Kim Woobin!! Aku lagi suka-sukanya sama aktor itu dan juga tampangnya cocok buat perannya disini. kkkk~

Barangkali masih ada yang belum begitu tahu Kim Woobin, berikut beberapa fotonya. Supaya bisa bayangin kayak gimana Kim Woobin itu. 😀

Kim Woobin & Jonghyun CNBLUE *gigit jari*

Kim Woobin & Lee Jongsuk *gigit bantal*