[FF] I Got A Boy (season 2) Chapter 8

Yang rajin ngikutin blog ini pasti mikir gini, “katanya abis yang kemaren itu chapter terakhir, kok sekarang yang publish gak ada keterangan part endingnya?”

Nah, author yang (kata reader shndyulfha) kece badainya selangit *ngakak* baru nongol lagi. Author emang sebelumnya mau ngepost langsung sampe part akhir tapi ternyata terlalu panjang. Jadi di bagi lagi jadi 2 bagian. Tapi beneran deh abis ini chapter terakhir dan akan di proteksi. Password hanya untuk reader yang sering muncul di notifikasi author. Dan passwordnya pm aja ke fb atau twitter juga boleh. Link fb dan twitternya ada di bagian bawah blog ini.

Sebelum baca, author saranin siapin dulu tracklist lagu-lagu Korea yang menyayat-nyayat(?) hati. Jadi bacanya sambil dengerin lagu-lagu galaunya Korea. Biar tambah JLEB! ceritanya. :3

Oke, siap-siap menuju ending~! 😀

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon (Girls’ Generation), Cho Kyuhyun (Super Junior), Lee Jonghyun (CNBLUE), Victoria (f(x))
Other Cast : Yesung (Super Junior), Lee Jungshin (CNBLUE), Kang Minhyuk (CNBLUE), Seungri (Big Bang), Juniel, Hoya (Infinite), Lee Jaejin (FT Island), Song Joongki, Moon Geunyoung, Kang Sora, etc. (sebagian cast di season 1 juga akan muncul )
Genre : Alternate Universe, Comedy, Romance
Disclaimer : The story is 100% mine. Dilarang memplagiat.
©Copyright : ashiya19.wordpress.com
Language : Bahasa Indonesia

-Previous Chapter-

Yesung kembali mengetuk kamar Taeyeon untuk mengantarkan makan siang. Namun ternyata Taeyeon kembali mengunci kamarnya. Berkali-kali Yesung memanggilnya namun Taeyeon tidak menyahut. Akhirnya Yesung memutuskan memanggil Sunny dan Geunyoung untuk membantunya membujuk Taeyeon. Setelah beberapa menit, Sunny dan Geunyoung tiba di rumah Taeyeon dan segera menuju kamarnya.

“apa setiap hari ia selalu begini?” cemas Sunny yang dibalas anggukan Yesung. “Taeng, buka pintunya!” Sunny menggedor pintu.

“eonni, ayolah. Jangan mengurung diri terus. Kami sangat mengkhawatirkanmu. Cepatlah keluar.” Bujuk Geunyoung.

“oppa, kau tidak punya kunci cadangannya?” tanya Sunny yang tampak semakin cemas karena Taeyeon tidak menyahut.

“aku tidak tahu. Taeyeon yang menyimpannya.”

“kalau begitu kita buka paksa saja pintunya.” usul Geunyoung. “aku takut terjadi apa-apa didalam. Bagaimana kalau ternyata ia pingsan karena tidak makan minum berhari-hari?”

Akhirnya mereka sepakat untuk mendobrak pintu kamar Taeyeon. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya mereka berhasil mendobrak pintu itu.

Begitu pintu terbuka, mereka membelalakan matanya melihat Taeyeon yang terbaring tidak sadarkan diri dengan pergelangan tangan yang berlumuran darah dan sebuah pecahan kaca di dekatnya yang juga terdapat bercak darah.

“TAEYEON!!” pekik mereka bertiga berlari menghampiri Taeyeon.

Tempat tidurnya yang semula putih bersih, kini dipenuhi bercak darah. Taeyeon memotong urat nadinya sendiri dengan pecahan kaca. Ia berusaha mengakhiri hidupnya karena beban berat yang harus ia tanggung sendirian. Harga dirinya sebagai perempuan benar-benar hancur karena foto-foto itu. Orang-orang memandangnya rendah. Banyak pesan singkat yang memojokkan dan menghinanya. Hal itu membuat Taeyeon semakin depresi dan nekat mengiris nadinya sendiri.

Dalam keadaan panik, Sunny segera menelpon rumah sakit.

“ia masih bernapas!” seru Geunyoung mengecek pernapasan Taeyeon.

“TAEYEON-AH!! IREONA!!” histeris Yesung berkali-kali mengguncang tubuh Taeyeon yang lemas. Taeyeon merupakan keluarga yang ia miliki satu-satunya dan melihatnya seperti itu membuat Yesung sangat terpukul. “ini semua gara-gara kau, Kyuhyun!” geram Yesung memeluk Taeyeon yang detak jantungnya semakin melemah.

-I Got A Boy Season 2 Chapter 8-

“detak jantungnya melemah!” seru satu dari tiga ahli medis yang menangani Taeyeon saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Satu orang lainnya terus memompa alat bantu pernapasan.

“Taeyeon, kumohon bertahanlah!” tangis Yesung melihat Taeyeon yang terkapar tak berdaya. Sunny dan Geunyoung pun tak kalah sedihnya.

“siapkan defibrillator!” ahli medis itu memberikan instruksinya. Ia menggosok-gosokan kedua alat kejut jantung itu dan setelah menunggu daya listriknya penuh ia menempelkan benda itu ke dada Taeyeon dan membuatnya menggelinjang. Ia terus melakukan penanganan itu hingga akhirnya layar kardigraf menunjukan kemajuan detak jantungnya meskipun masih dibawah batas normal.

Sesampainya di rumah sakit, mereka mendorong ranjang Taeyeon langsung menuju Emergency Room untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut karena keadaannya sudah semakin kritis. Yesung, Sunny, dan Geunyoung menunggu di depan ruang itu. Yesung tidak henti-hentinya melongokan kepalanya ke dalam berharap ia bisa mengetahui keadaan Taeyeon.

“oppa, tenanglah.” Geunyoung menuntun Yesung duduk. “kita berdo’a saja semoga ia baik-baik saja.”

“bagaimana aku bisa tenang melihat Taeyeon seperti itu??!!” bentak Yesung membuat Geunyoung tersentak. “ini semua gara-gara Kyuhyun! Kalau saja ia mendengar penjelasan Taeyeon, hal seperti ini tidak akan terjadi!” ucap Yesung frustasi.

Geunyoung hanya menatapnya iba dan mengelus punggung Yesung berharap ia bisa lebih tenang. Sementara Sunny, ia sibuk menelpon Sungmin untuk memberitahu keadaan Taeyeon.

Siang itu Sungmin masih berada di kampus dan setelah mendengar cerita Sunny, ia segera mencari Kyuhyun untuk memberitahunya.

“KAU BERCANDA, KAN??!!” pekik Kyuhyun setelah Sungmin menjelaskan keadaan Taeyeon.

“aniya. Aku Serius! Hal seperti ini mana mungkin aku main-main! Sekarang ia sudah dipindahkan ke ICU karena semakin kritis. Jantungnya sempat melemah dan hampir terhenti saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Dan menurut Sunny, Yesung menyalahkanmu sebagai penyebab Taeyeon melakukan percobaan bunuh diri!”

Airmata Kyuhyun tumpah begitu saja, “Taeyeon-ah..” lirih Kyuhyun merosot jatuh dan menangis terisak.

Diam-diam Victoria mendengar ucapan Sungmin, “kenapa tidak mati saja sekalian! Aisssh!”

**

Pintu ICU terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan itu, “kondisi pasien sangat lemah karena kurangnya cairan dan gizi yang seharusnya terpenuhi. Dan juga kondisi psikisnya yang down sangat mempengaruhi kesehatannya.”

Saat dokter itu masih menjelaskan kondisi Taeyeon, tiba-tiba Kyuhyun dan Sungmin berlari menghampiri mereka.

“Taeyeon-ah!!” teriak Kyuhyun.

Yesung yang melihat kedatangan Kyuhyun menatapnya penuh amarah dan segera mencengkram kerah bajunya. “UNTUK APA KAU DATANG KEMARI??!!” bentak Yesung dengan keras. Sungmin berusaha melerainya namun tidak berhasil.

“hyung, bagaimana Taeyeon? Apa ia baik-baik saja?” panik Kyuhyun tidak memperdulikan cengkraman Yesung.

“DENGAN KEDATANGANMU KESINI KAU PIKIR AKU AKAN MEMAAFKANMU, HAH?!!”

“hyung..”

“AKU BUKAN HYUNGMU!!” teriak Yesung semakin murka dan menghempaskan tubuh Kyuhyun dengan kasar, “kalau kau mendengar penjelasannya, semua ini tidak akan terjadi! Apa kau tidak memikirkan bagaimana jika kau berada di posisinya?! Kau hanya menyimpulkan apa yang kau lihat  tanpa mengetahui yang sebenarnya! Kau bilang Taeyeon tidak memahamimu?? Bukan! Bukan Taeyeon yang tidak memahamimu tapi kau yang tidak memahami dirimu sendiri! Kau hanya memikirkan egomu tanpa memperdulikan perasaan orang lain!!”

“oppa, keumanhae!” Geunyoung mencoba melerai Yesung namun Yesung tidak menggubrisnya.

“mianhae..” lirih Kyuhyun.

“apa hanya dengan kata maaf bisa menyelesaikan semuanya??!” bentak Yesung ia sudah memanas dan tanpa berpikir panjang ia menonjok wajah Kyuhyun hingga jatuh tersungkur ke tanah.

“Oppa, cukup!!” teriak Sunny dan Geunyoung mencoba menghentikan Yesung yang terus menghantam Kyuhyun sementara Kyuhyun hanya pasrah menerima kemarahannya. Sungmin dan dokter itu pun membantu menghentikan kemarahan Yesung.

**

Seharian Kyuhyun menunggu Taeyeon di depan ruang ICU itu dan Sungmin tetap menemaninya. Yesung, Sunny dan Geunyoung berada didalam. Yesung melarangnya masuk menemui Taeyeon. Ia hanya sesekali melihatnya dari kaca jendela yang sedikit terbuka. Tidak henti-hentinya Kyuhyun menyalahkan dirinya sendiri karena kejadian ini. Benar kata Yesung bahwa ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia tidak memikirkan bagaimana jika ia berada di posisi Taeyeon yang harus menghadapi hinaan banyak orang dan ia malah membuatnya semakin terpuruk.

Kyuhyun melihat Sungmin yang terlelap disebelahnya. Tidak lama kemudian, samar-samar ia melihat seorang yeoja mengenakan pakaian rumah sakit tidak jauh dari tempatnya. Kyuhyun terus memperhatikan yeoja itu karena ia merasa familiar walaupun hanya melihatnya dari belakang. Sesaat kemudian yeoja itu berbelok menuju tangga dan Kyuhyun membelalakan matanya melihat wajah yeoja itu.

“Taeyeon???”kejut Kyuhyun segera menghampirinya. Saat ia mencapai tangga, ia tidak menemukan siapapun namun pintu menuju balkon rumah sakit itu terbuka. Kyuhyun berlari kecil menaiki tangga itu. Kini dihadapannya terdapat sebuah pintu. Begitu ia membukanya, cahaya silau menusuk pandangannya hingga berkali-kali ia mengerjapkan matanya. Setelah pandangannya mulai terbiasa, ia melihat yeoja yang tadi ia ikuti berdiri di ujung gedung itu membelakanginya. “TAEYEON-AH!!” teriak Kyuhyun membuat yeoja itu berbalik. Dan ternyata itu memang Taeyeon.

“oppa..” lirihnya pelan. Wajahnya sangat pucat dan tampak lelah.

“apa yang kau lakukan disana?? Cepat kemari! Nanti kau jatuh!” perlahan Kyuhyun mendekatinya.

Taeyeon tersenyum lemah sebelum akhirnya berkata, “selamat tinggal, oppa.” Ucapnya dan sedetik kemudian ia menjatuhkan dirinya dari atas gedung itu.

“ANDWAE!!! TAEYEON!!” histeris Kyuhyun berlari ke ujung gedung itu. Ia dapat melihat Taeyeon yang tak bergerak berlumuran darah di bawah gedung itu. “TAEYEONNNN!!!!!” teriak Kyuhyun lagi tidak dapat menahan tangisnya.

“TAEYEON!!!” Kyuhyun terus memanggil nama itu. “TAEYEON!!!! KAJIMA!!!!”

“Kyu! Kyuhyun-ah!!” terdengar suara Sungmin.

“TAEYEON!!!”teriak Kyuhyun lagi.

“YA!! KYU!! IREONA!!”

Kyuhyun membuka matanya dan ia terkesiap melihat sekitarnya. Orang-orang di rumah sakit itu semua memperhatikannya.

“kau mimpi buruk?” tanya Sungmin melihat Kyuhyun yang bercucuran keringat dan meneteskan airmatanya.

“mimpi? Jadi itu hanya mimpi?”

“kau terus berteriak memanggil Taeyeon saat kau tidur. Apa kau bertemu dengannya di mimpimu?” tanya Sungmin.

“dimana Taeyeon???” panik Kyuhyun mengguncang tubuh Sungmin.

“Tae..Taeyeon masih didalam.” Tunjuk Sungmin ke ruangan itu.

Kyuhyun beranjak dan menerobos masuk ke ruang ICU membuat Yesung, Sunny, Geunyoung, dan seorang perawat menoleh karena terkejut.

“sudah kubilang jangan masuk kenapa kau masuk kesini, hah??!!” Yesung mendorong tubuh Kyuhyun keluar dari ruangan itu.

“Taeyeon..ia baik-baik saja, kan?” ucap Kyuhyun pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari Taeyeon yang masih belum sadarkan diri.

“apa urusanmu?? Kau bukan namjanya lagi dan aku minta kau segera pergi dari sini!!”

“HYUNG!!!” pekik Kyuhyun kali ini ia berani meneriaki Yesung. “AKU MENGKHAWATIRKANNYA!! AKU BARU SAJA BERMIMPI IA MENINGGALKANKU!!”

“KAU BERANI MEMBENTAKKU, HAH??” bentak Yesung mencengkram kerah baju Kyuhyun dan mendorongnya ke dinding dan mulai memukulinya lagi.

“Yesung-ssi!” seru perawat itu tiba-tiba dengan raut wajah panik. “pasien collapse lagi dan detak jantungnya kembali melemah!”

Ucapan perawat itu membuat Yesung menghentikan pukulannya dan berbalik mendekati Taeyeon. Ia dapat melihat garis kardiograf itu semakin lambat dan pendek. Kyuhyun dan yang lainnya pun dengan panik menghampiri Taeyeon. Sungmin berlari keluar memanggil dokter dan setelah dokter itu tiba, ia langsung mengecek kondisi Taeyeon.

Kyuhyun dapat melihat pergelangan Taeyeon yang di balut perban dan juga wajahnya yang sangat pucat. Berbagai peralatan medis menempel di tubuhnya.

Pip! Pip! Pip!

Bunyi kardiograf penunjuk detak jantung Taeyeon berbunyi nyaring dan grafiknya naik turun tidak stabil. Dokter dan perawat itu semakin sibuk menangani Taeyeon yang kritis.

“suster, siapkan alat pemacu jantung!” perintah dokter itu. Dengan sigap perawat itu menyiapkannya dan menunggu daya kejutnya penuh. Dokter mengikuti aba-aba untuk menggunakan alat itu. Setelah beberapa kali, layar kardiograf itu tidak menunjukan tanda-tanda kemajuan. Namun justru semakin menurun. Garis-garis itu terlihat memendek dan setelah beberapa menit, tiba-tiba..

Piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiipp!

Bunyi panjang itu membuat orang-orang yang ada diruangan itu shock.

“TAEYEON!!!”

Layar itu menunjukan garis datar panjang dan dokter itu menghela napasnya. Ia tidak dapat menolong yeoja itu lagi.

“jeosonghamnida. Kami sudah berusaha semampu kami.” Ucap dokter itu pelan membuat Yesung dan yang lainnya semakin histeris.

“ANDWAE!!!” Pekik Yesung meraih lengan dokter itu. “jebal! Selamatkan adikku! Ia keluargaku satu-satunya!!”

“kami tidak bisa berbuat banyak. Tuhan yang menentukan nasib seseorang.” Ucap dokter itu menepuk-nepuk pundak Yesung. Ia pun berbalik pada perawatnya, “jam 3.15 pm, Kim Taeyeon menghembuskan napas terakhirnya. Catat itu di laporan kematian.” perawat itu pun mengangguk.

“ANDWAE!!! TAEYEON-AH!!” mereka semua menghambur memeluk Taeyeon yang tidak lagi bergerak. Mereka terus menangisi Taeyeon. Perawat itu pun memandangnya dengan prihatin.

Kyuhyun terus menangis. Lututnya tidak mampu lagi menopang tubuhnya. Ia merosot jatuh ke lantai dan kembali menangis terisak.

“Taeyeon-ah, kajima! Mianhae..” lirih Kyuhyun pelan. “jeongmal saranghae..”

Setelah beberapa menit, perawat itu meminta ijin untuk membereskan dan melepas peralatan medis di tubuh Taeyeon.

“ANDWAE!!” tolak Yesung membentak perawat itu. “ia masih hidup!! ia masih bersama kita!!” histeris Yesung memeluk Taeyeon mencegah perawat itu melepas peralatannya.

“oppa..” lirih Geunyoung yang tampak sedih melihat nasib kakak adik itu.

“oppa, aku tahu ini sangat berat. Aku sudah cukup lama mengenal Taeyeon. Mungkin dengan begini ia akan lega. Ikhlaskan kepergiannya dan biarkan ia tenang disana.” ucap Sunny dengan airmata yang terus bercucuran.

Yesung akhirnya menyerah dan membiarkan perawat itu melakukan tugasnya. Ia melepaskan pelukannya di tubuh Taeyeon.

“Taeyeon-ah, kenapa kau meninggalkanku sendirian?” isak Yesung.

Saat perawat itu hendak melepas peralatan medis yang menempel di tubuh Taeyeon, tiba-tiba ia mendengar suara yang menarik perhatiannya.

Pip!…pip!…pip!

“jantungnya berfungsi kembali!!” seru suster itu membuat Yesung dan lainnya serempak menoleh ke layar kardiograf dan memang garis-garis datar itu kembali memberikan tanda adanya detakan dari jantung Taeyeon. Perawat itu menekan tombol darurat untuk memanggil dokter dan segera memeriksanya.

“silahkan anda menunggu diluar.” perawat itu meminta mereka keluar.

“AKU KAKAKNYA!!” bentak Yesung menolak permintaan perawat itu. “aku ingin memastikan Taeyeon baik-baik saja!!”

“baiklah anda boleh tetap disini tapi yang lainnya kami mohon untuk menunggu diluar supaya kami dapat fokus menangani pasien.”

**

Berita Taeyeon yang mencoba mengakhiri hidupnya langsung tersebar hingga akhirnya tiba di telinga Jonghyun dan juga anggota SuGen yang lain.

Dengan penuh amarah, Jonghyun menemui Victoria di café ayahnya dan sesampainya disana, ia menggebrak meja Victoria.

“aku tahu ini semua perbuatanmu!!”

“mwo?” Victoria mendengus. “atas dasar apa kau menuduhku?” elak Victoria tetap terlihat tenang.

“kau memintaku mengganggu hubungan Kyuhyun dan Taeyeon tapi karena aku menolaknya, kau melakukan pembalasan seperti ini!”

“kau menuduhku hanya dengan alasan konyol seperti itu?” ucap Victoria meremehkan. “apa kau punya bukti kalau aku pelakunya?”

Jonghyun merogoh sakunya mengeluarkan sebuah foto dan juga ponselnya, “aku tidak akan sembarangan menuduh jika tidak ada bukti!” Jonghyun menunjuk foto itu, “kau lihat seseorang yang terpantul di cermin ini? Jelas sekali ini kau! Dan juga aku sudah menyelidiki pihak hotel itu dan meminta rekaman CCTVnya.” Victoria membelalakan matanya. “aku akan melaporkanmu ke kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik!”

“ANDWAE!!” teriak Victoria penuh amarah. Ia merebut foto dan ponsel itu lalu merobek foto itu dan membakarnya tak tersisa. Ponsel Jonghyun pun yang berisi rekaman CCTV hotel, ia hancurkan.

“YA!!!” bentak Jonghyun.

Victoria menyeringai, “sekarang kau tidak cukup bukti untuk melaporkanku, Lee Jonghyun!”

“sh*t!!” rasanya Jonghyun ingin membunuh yeoja didepannya itu.

“security!” panggil Victoria. “bawa orang ini keluar dan jangan biarkan ia dan teman-temannya masuk kesini lagi!” 2 security itu menyeret Jonghyun pergi dari hadapan Victoria. “kau di pecat, Lee Jonghyun!”

“KAU AKAN MENDAPAT BALASAN PERBUATANMU SENDIRI, VICTORIA!!” teriak Jonghyun sambil terus berontak dari cengkraman kedua security itu.

“aku harus membuat rencana lain lagi.” Gumam Victoria. Ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

**

“jadi kau menemuinya dan ia menghilangkan barang bukti itu??!” kejut Yonghwa. “aisssh!! Kau terlalu gegabah! Kalau saja kau membicarakannya terlebih dahulu dengan kita, kita bisa menyusun strategi untuk menjatuhkannya terlebih dahulu!” kesal Yonghwa. Jonghyun hanya menunduk menyesal.

“Hyung!” tiba-tiba Jungshin masuk menghampiri ketiga hyungnya yang tampak kalut. “kudengar Victoria menghancurkan barang buktinya?” tanya Jungshin.

“ne. Dia terlalu bodoh dan tidak memikirkan dulu akibatnya!” tunjuk Yonghwa pada Jonghyun dengan kesal.

“tenanglah. Aku sudah menduga kejadiannyaa pasti akan seperti ini.” Ucap Jungshin. Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. “aku sudah mengcopy foto dan rekaman CCTV itu disini.” Ucapnya menunjukan sebuah flashdisk membuat ketiga hyungnya membelalakan matanya.

“ya! Jungshin-ah, kau benar-benar pintar bisa berpikir sejauh itu!!” puji Minhyuk.

Jungshin tersenyum senang.

“Jungshin-ah!” ucap Jonghyun menatap Jungshin haru. “gomapta.” Jonghyun memeluk Jungshin yang telah membantunya. Yonghwa dan Minhyuk pun ikut memeluk mengerubungi mereka berdua.

“ya! Minhyuk-ah, kapan terakhir kali mandi? Badanmu bau sekali!” ucap Yonghwa.

“ya! Hyung!” dengus Minhyuk membuat mereka semua tertawa.

**

Kyuhyun mengantar Sunny ke rumah Taeyeon untuk mengambilkan pakaian ganti untuk Yesung karena ia akan menemani Taeyeon di rumah sakit hingga benar-benar pulih kembali. Sementara Geunyoung dan Sungmin masih menemani Yesung menunggui Taeyeon yang belum sadar. Sesampainya di rumah Taeyeon, Sunny segera menuju kamar Yesung sementara Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kamar Taeyeon.

Saat Kyuhyun memasuki kamar itu, ia mendapati kamar Taeyeon yang berantakan. Ia melihat spray kasur Taeyeon yang masih terdapat bercak darah. Matanya berkaca-kaca melihat sekeliling kamar itu. Perlahan ia berjalan menuju sudut lain kamar itu, ia menemukan fotonya dan Taeyeon mengenakan topi Pororo dengan ekspresi yang ceria (IGAB season 1 chapter 3). Kyuhyun mengambil foto itu dan mengelus wajah Taeyeon. Bibirnya bergetar dan airmatanya kembali menetes. Tubuhnya terasa lemas hingga ia jatuh ke lantai dan menangis terisak memeluk foto itu.

Sementara itu, Sunny hanya memandangnya sedih dari ambang pintu dan ia pun ikut menitikan airmata.

To be continue..

Yang sering meninggalkan jejak, ketjehh pokoknya! b^o^d

Tunggu chapter terakhirnya yaaaaa~ 😀