Main Cast : Cho Kyuhyun, Kim Taeyeon, Yesung
Support Cast : Super Junior, SNSD, Ikuta Toma, Fukuda Saki, Kim Junsu and others
Genre : Tentuin sendiri
Don’t be silent reader, please! hargai jerih payah penulis. jelek-jelek gini juga dapet mikir. ;p
enjoy~!
“mian..” ucap Taeyeon tiba-tiba saat lagu itu selesai. “maaf aku tidak pernah mengabarimu.” Taeyeon menunduk.
“gwaenchana. Kau sudah melewati keadaan yang sulit. Aku mengerti.”
“apa kau pikir sesulit itu?” Taeyeon menatap Kyuhyun.
“hm?” Kyuhyun memandang Taeyeon tidak mengerti.
“memang benar. Sangat sulit kehilangan orang-orang didekat kita.”
“kehilangan? Maksudmu Junsu?”
Taeyeon tersentak, “dari mana kau tahu itu?” heran Taeyeon.
“Yesung sudah menceritakan semuanya.”
“oh.” Taeyeon kembali menunduk.
“sama sulitnya sepertiku yang bertahun-tahun menunggumu tanpa kepastian.” Ucap Kyuhyun serius.
Taeyeon kembali tersentak dan menatap Kyuhyun yang masih duduk disebelahnya. Keduanya saling pandang. Perlahan Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Taeyeon. Semakin dekat, Taeyeon memejamkan matanya. Dekat, dekat, semakin dekat bahkan bibir mereka sudah sedikit menempel, dan…KRIIIINGGGG!!!
Suara telepon menyadarkan keduanya dan segera menarik wajahnya. Kyuhyun salah tingkah dan semburat merah muncul dipipi Taeyeon. Kyuhyun beranjak untuk mengangkat telepon.
“oppa, aku pulang dulu.” Taeyeon keluar dari apartemen Kyuhyun dengan wajah yang memerah. Ia menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya dan tersenyum lalu berjalan masuk ke lift menuju apartemennya yang berada 1 lantai dibawah apartemen Kyuhyun.
~~
BRUK!!
“ah~!” pekik seorang yeoja berambut panjang berwarna kecoklatan.
“mian.” Ujar namja yang menabraknya di koridor sekolah dan membantunya merapikan buku-buku yang dijatuhkan yeoja itu.
“Ss-Siwon-sunbae?” tanya yeoja itu sambil memandanginya.
“ige. Kau tidak apa-apa kan?”
“ah? G-gwaenchana. Gomawo.” Yeoja itu menerima tumpukan buku yang diberikan Siwon dengan gugup. “ah.” Ia kembali menjatuhkan buku-buku itu lagi dan meringis sambil memegang pergelangan tangan kanannya.
“tanganmu terkilir.” Siwon meraih tangan yeoja itu dan memijatnya perlahan. “sepertinya kau tidak bisa membawa tumpukan buku itu. kalau begitu, biar aku yang bawa.”
“tidak usah, sunbae. Biar aku yang..”
“sudah. Tidak apa-apa. Oh ya, kau mau kemana?” Mereka akhirnya berjalan bersama menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku-buku itu.
“maaf, aku tidak sengaja menabrakmu.” Ucap Siwon lagi setelah keluar dari perpustakaan.
“tidak apa. Aku juga salah, karena tidak hati-hati. sagwahae!” yeoja itu sedikit membungkukkan badannya.
“tanganmu sebaiknya segera di obati. Mau ku antar ke ruang kesehatan?” tawar Siwon.
“oh, tidak usah. Biar aku kesana sendiri saja.”
“baiklah, hati-hati.” Yeoja itu pun membungkuk dan berbalik menuju ruang kesehatan. “agashi!” Siwon memanggilnya lagi. Yeoja itu pun menoleh. Siwon berjalan mendekatinya. “boleh aku tahu namamu?”
“eh?” yeoja itu tercengang. “aku..Tiffany..panggil saja, Fany.” jawab Tiffany dengan gugup.
“Tiffany? Oh, keurom. Hati-hati, Fany-ah. Annyeong.” Tiffany menatap Siwon yang mulai berjalan menjauh.
‘jantungku..jantungku terasa mau melompat keluar’ batin Tiffany sambil mengelus dadanya. Ia pun merosot jatuh ke lantai. Sesaat kemudian ia mulai senyum-senyum sendiri dan lama-lama ia jadi tertawa kencang. Orang-orang disekitarnya memperhatikannya sambil berbisik-bisik.
~~
Jessica berjalan menyusuri koridor sekolah. Saat ia melewati tangga, ia melihat mantan namja chingunya yang juga salah satu dari siswa populer di sekolah itu. Lee Donghae.
Diam-diam, ia mengikuti Donghae dan seorang yeoja berambut panjang dan langsing menaiki tangga menuju atap sekolah. Jessica mengendap-ngendap dibelakang Donghae dan yeoja itu. Saat berada di atap yang sepi, Jessica memperhatikan gerak-gerik keduanya. ‘bukannya itu YoonA?’ pikir Jessica dalam hati. Mata Jessica terbelalak saat Donghae mencium bibir YoonA. YoonA membalas ciuman Donghae. Jessica semakin melebarkan matanya saat ia melihat tangan nakal Donghae mulai meraba-raba daerah-daerah sensitive tubuh Yoona. Sesaat kemudian, mereka melepas ciumannya. YoonA melepas seragamnya dan Donghae pun menurunkan celana panjangnya. Kini tampaklah Yoona yang hanya mengenakan pakaian dalam. Begitupun dengan Donghae yang hanya mengenakan underwarenya. Pakaian mereka tercecer dimana-mana. Mereka kembali berciuman. Donghae mendorong tubuh YoonA ke dinding dan mereka mulai bergulat. Jessica cepat-cepat pergi dari tempat itu. tapi karena tergesa-gesa, ia menendang kaleng cat didekatnya.
“siapa itu?” YoonA dan Donghae menghentikan aktifitasnya dan menoleh kearah suara. Saat ini Donghae sudah berada diatas tubuh YoonA.
Meoooong.. seekor kucing tiba-tiba keluar dari balik pintu. “oh, hanya kucing.” Jawab Donghae.
“oppa, sepertinya tidak usah kita lanjutkan.” Pinta YoonA.
“shireo. Kau tidak perlu khawatir.”
“tapi aku takut ketahuan, oppa.” Lirih YoonA.
“jangan takut. Kau tenang saja.” ucap Donghae. Ia kembali menciumi bibir YoonA. YoonA pun mulai mengalungkan kedua tangannya di pundak Donghae.
Sementara itu, Jessica berada di toilet. “michyeosso, michyeosso, jeongmal michyeosso. Bisa-bisanya mereka melakukan ‘itu’ di sekolah. Apa mereka tidak takut ketahuan? Benar-benar gila!” Jessica menyalakan keran dan membasuh wajahnya. Ia memandangi dirinya yang terpantul di cermin. “bisa-bisanya aku menyukai namja brengsek itu!” kesal Jessica.
~~
“wah, lusa hari natal. Apa kau sudah membeli pohon natal?” tanya Taeyeon pada Kyuhyun saat berjalan pulang.
“belum. Kau?”
“nado.”
“bagaimana kalau sekarang kita ke mall dan membelinya?” usul Kyuhyun.
“boleh juga. Kajja!”
“semangat sekali?” Kyuhyun mengacak rambut Taeyeon gemas.
Kyuhyun dan Taeyoen sibuk berbelanja kebutuhan natal. Mereka masuk dari satu toko ke toko lain.
“Kyu!” seseorang menepuk pundak Kyuhyun.
“Leeteuk?”
“wah, ternyata gossip murahan itu benar ya? kau pacaran dengan yeoja bodoh ini?” tunjuk Leeteuk pada Taeyeon.
“MWO??? YA! siapa yang bodoh?! Dasar makhluk idiot!” marah Taeyeon.
“hahaha..” Leeteuk tertawa sinis. “ternyata wanita tidak selalu jadi bunga. Berpindah dari satu namja ke namja lain. Benar-benar kumbang yang anggun.”
“apa maksudmu, babo!?” pekik Taeyeon. Beberapa pengunjung mall memperhatikan mereka.
“kau mau apa?” tanya Kyuhyun mencoba bersabar menghadapi Leeteuk.
“mauku? Aku tidak mau apa-apa. Aku sudah punya segalanya.” Leeteuk menyombongkan diri.
“aissh. Dasar makhluk tidak berguna. Bisa-bisanya kau punya teman seperti itu.” ujar Taeyeon pada Kyuhyun. “sudahlah. Aku malas menanggapi namja gila sepertimu. Oppa, kita pulang.” Taeyeon menarik tangan Kyuhyun.
“oppa?? Hahaha.. kau memanggilnya oppa?” Leeteuk membuat langkah Taeyeon dan Kyuhyun terhenti. “kalau kau tahu yang di rahasiakannya, aku yakin kau tidak akan memanggilnya seperti itu lagi.” Taeyeon berbalik menatap Kyuhyun.
“rahasia? Kau menyembunyikan sesuatu dariku?” Taeyeon menatap Kyuhyun tajam.
“bukan apa-apa. jangan dengar omongan orang itu. kajja, kita pulang.”
“hah, bukan apa-apa? Kau bilang bukan apa-apa? Maksudmu Yesung tidak berarti apa-apa?” Leeteuk tertawa sinis.
“Yesung?” Taeyeon kembali menatap Kyuhyun. “kau tahu sesuatu tentang dia?” Kyuhyun menarik tangan Taeyeon menjauh dari Leeteuk. Taeyeon menepisnya. “jawab aku!!” pekik Taeyeon. Kyuhyun terdiam.
“Yesung sudah meninggal!” teriak Leeteuk.
“mwo??” Taeyeon menoleh kearah Leeteuk.
“kau tanyakan saja pada orang itu. haaah, hari ini melelahkan sekali.” Leeteuk berjalan meninggalkan Taeyeon dan Kyuhyun.
“apa maksud semua ini??” mata Taeyeon mulai berkaca-kaca.
~~
Taeyeon bergetar saat membaca surat kematian dan bukti penerbangan Yesung kembali ke Jepang.
“kenapa kau tidak memberitahuku??” marah Taeyeon. Kyuhyun memandanginya dengan penuh rasa bersalah. “wae?? Jelaskan apa maksudnya??” Taeyeon memukuli dada Kyuhyun sambil menangis.
“Yesung memintaku untuk tidak memberitahumu.” Taeyeon membulatkan matanya yang berair.
“kotjimal! Kau bohong!!”geram Taeyeon kembali memukuli Kyuhyun. Sesaat kemudian Kyuhyun menarik Taeyeon dan….mendaratkan bibirnya tepat dibibir Taeyeon. Taeyeon berontak tapi cengkraman Kyuhyun jauh lebih kuat. Kyuhyun menciumnya dengan paksa.
“apppa yyang kkau lakukan? Mmpp..” ucap Taeyeon sambil terus berontak sambil mencoba meloloskan diri. Lama-lama pukulan Taeyeon pun melemah. Sesaat kemudian barulah Kyuhyun melepas ciumannya.
Kyuhyun menatap Taeyeon dengan sangat serius sambil mengatur nafasnya. “aku tidak bohong. Aku berniat memberitahumu waktu itu juga tapi Yesung memintaku untuk tidak memberitahumu.” Kyuhyun memegang kedua pipi Taeyeon. “percayalah! Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu seperti janjiku dulu.” Keduanya bertatapan. Kyuhyun menurunkan tangannya dan meletakan tangannya di pundak Taeyeon. Taeyeon terdiam menatap Kyuhyun cukup lama, tiba-tiba ia berjinjit dan menarik leher Kyuhyun dan menautkan bibirnya. Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia kaget karena Taeyeon menciumnya secara tiba-tiba. Sesaat kemudian tangan Kyuhyun mulai merangkul tubuh Taeyeon dan mulai membalas ciuman Taeyeon dengan lembut.
~~
“Seohyun kembali!!” teriak Sunny.
“Seohyun? nugu?” tanya Taeyeon sambil menyantap makanannya.
“oh, kau belum tahu ya? dulu dia murid sekolah ini dan sekelas denganku juga Tiffany. Dia siswi paling populer disini. Dan dulu sempat berpacaran dengan salah satu siswa populer disini.”
“nugu? Leeteuk?” tanya Taeyeon lagi sambil meminum air mineralnya.
“bukan.” Sela Tiffany. “Kyuhyun.”
SRUUUTTTTT!! Taeyeon menyemburkan minumnya.
“kyaaa! Jorok!” pekik Tiffany yang tangannya terkena muncratan air Taeyeon sambil melapnya dengan tissue.
“kenapa kau kaget begitu, Taeyeon?” heran Sunny
“ah? A-aniya.” Gugup Taeyeon.
~~
“annyeong.” sapa Seohyun ramah sambil duduk di bangku sebelah Taeyeon setelah memperkenalkan diri didepan kelas. Taeyeon membalas sapaannya.
‘cantik. Pantas dulu Kyuhyun-oppa pacaran dengannya. Tinggi, berkaki indah, berambut panjang, dan sopan. Benar-benar sesuai dengan gadis impiannya dulu. Kontras sekali denganku yang seperti kurcaci.’ Batin Taeyeon sambil bergantian memperhatikan Seohyun dan tubuhnya.
“kenapa?” Tanya Seohyun. rupanya ia merasa Taeyeon sedang memperhatikannya.
“ah, ani. bangapseumnida.” Seohyun tersenyum.
~~
Malam natal..
“kita mau kemana, oppa?” Tanya Taeyeon.
“orang tua ku baru saja membeli villa. Bagaimana kalau kita rayakan malam natal disana?”
“mm..baiklah.”
Sesampainya di Villa, matahari sudah tenggelam di barat. Taeyeon dan Kyuhyun masuk ke villa itu dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut natal. Kyuhyun sibuk menata pohon natal dan mendekorasi ruangan. Sedangkan Taeyeon sibuk menyiapkan makanan.
Sementara itu, Tiffany tengah bersiap-siap ke gereja. Ternyata Tiffany adalah salah satu penyanyi gereja. Dentingan piano mengiringi suara indah Tiffany dan paduan suaranya. Pintu gereja terbuka dan masuklah seorang namja bertubuh tinggi. Ia mengambil tempat duduk paling depan. Namja itu tersenyum kearah Tiffany. Tiffany melihatnya dan ia pun tersenyum.
Tiffany duduk disebelah namja itu sambil mendengarkan kebaktian.
“annyeong, Siwon-sunbae.” Sapa Tiffany. Siwon membalas sapaannya. Sesaat kemudian tidak ada yang bicara. Keduanya diam. Benar-benar jemaat yang taat.
Jessica berlari keluar dari rumahnya. karena tidak berhati-hati, ia menubruk seorang namja yang berjalan berlawanan dengannya.
“kau? Bukankah kau Jessica? Yeoja chingu.. ah maksudku mantan yeojachingu temanku Donghae kan?” tanya namja itu. Jessica tidak menjawab. Ia kembali berjalan menuju bukit. Diam-diam namja itu mengikutinya karena merasa ada yang tidak beres dengan yeoja itu. sesampainya di bukit, Jessica duduk disalah satu bangku taman. Namja yang mengikutinya tadi mengambil tempat duduk yang tidak terlalu jauh dengan Jessica. Jessica mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
“Yunho-oppa?” ucap Jessica. Suaranya bergetar. Namja tadi terus memperhatikannya. “kapan kau pulang? Aku sudah tidak kuat menghadapi eomma dan appa yang selalu bertengkar setiap hari.” Jessica mulai menangis. “kenapa kau meninggalkanku sendirian? kenapa aku harus memiliki orangtua yang tidak pernah akur? Bahkan di malam natal yang seharusnya menjadi malam yang damai. Karena mereka, aku sekarang berubah menjadi yeoja yang emosional dan tempramental. Teman-teman mengenggapku aneh karena selalu marah-marah tanpa sebab.” namja itu memandangi punggung Jessica yang bergetar. “aku benar-benar…..” Jessica menelan ludahnya. “aku benar-benar…membenci diriku sendiri.” namja itu tampak terkejut dengan ucapan Jessica barusan. “akan menyenangkan jika aku bukan aku..” Jessica memutuskan hubungan teleponnya dan menangis terisak.
“pakai ini.” namja tadi memberinya sapu tangan.
Jessica mendongak, “Hee..Heechul?” Jessica menerima sapu tangan itu. Heechul duduk disebelahnya. “gomawo.” Ucap Jessica. “kenapa kau ada disini?”
“tadi aku melihatmu pergi dengan tergesa-gesa. Aku juga tidak tahu kenapa aku malah mengikutimu sampai sini.”
Kembali ke KyuTae..
Kyuhyun dan Taeyeon duduk menghadap beberapa makanan yang berjejer di meja. Teng Tong! Jam menunjukan waktu tepat jam 12 malam.
“kita berdo’a dulu.” Ucap Kyuhyun. Taeyeon mengangguk dan keduanya mulai berdo’a dengan khusyuk. “amien.” Kyuhyun menutup do’a.
“sikssa massike!” seru Taeyeon. Kyuhyun tersenyum dan mengangguk.
Setelah makan, Kyuhyun mengajak Taeyeon ke ruang tengah yang ada perapiannya. Taeyeon duduk di sofa sambil mengamati dekorasi yang dipasang Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun sibuk memasukan beberapa kayu bakar ke perapian itu.
“duduk disini! Hangatkan badanmu.” Kyuhyun menepuk lantai disebelahnya menyuruh Taeyeon duduk didepan perapian itu.
Taeyeon bangkit dan duduk disebelah Kyuhyun. Kyuhyun menarik Taeyeon agar kepalanya bersandar ke bahunya.
“Seohyun sudah kembali.” Ucap Taeyeon sambil menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun.
“kau mengenalnya?”
“ia duduk sebangku denganku dan aku sudah dengar semuanya dari Sunny dan Tiffany. Aku rasa dia gadis yang baik. Dia juga cantik, tinggi, sopan dan berambut panjang. Sama seperti wanita yang kau impikan. Pantas saja dulu kalian berpacaran. Ku pikir kalian cukup serasi.” Kyuhyun mengerutkan keningnya dan menatap Taeyeon. Taeyeon menegakan tubuhnya.
“kenapa kau berbicara seperti itu?” tanya Kyuhyun. Taeyeon tidak menjawab. “dia hanya masa laluku. Dan aku tidak akan kembali ke masa lalu karena aku tidak berada di masa itu sekarang.”
“bukankah aku juga bagian dari masa lalumu?”
“kau berbeda. Aku sudah tidak punya perasaan apapun dengan Seohyun. tapi perasaanku padamu tidak pernah berubah sejak dulu.”
“jadi kau memacari Seohyun sementara hatimu masih tertuju padaku?” Kyuhyun mengangguk. “huh, nappeun namja.” Taeyeon memukul lengan Kyuhyun pelan dan tertawa kecil.
Kyuhyun menarik Taeyeon ke pelukannya. “kau tidak tahu betapa sulitnya aku mendapatkanmu? Aku harus menunggu bertahun-tahun mana mungkin aku bisa melepasmu begitu saja.”
Tiffany dan Siwon berjalan keluar dari gereja. “jadi kau penyanyi di gereja ini?” Ucap Siwon.
“ne. sejak kecil aku sudah bernyanyi disini. Apa kau jemaat baru disini? Aku baru kali ini melihatmu.”
“gereja yang biasa aku datangi sudah penuh jadi aku memutuskan mencari gereja lain dan akhirnya aku menemukan gereja ini. tidak ku sangka akan bertemu denganmu, Fany-ah.” Ucapan Siwon membuat Tiffany tersipu malu. “oh ya, ku antar kau pulang ya.”
“eh? Ti..”
“jangan bilang tidak usah. Aku bosan mendengarmu mengatakan kalimat itu. kajja.” Siwon menggandeng tangan Tiffany berjalan menuju mobilnya. Hal itu membuat wajah Tiffany semakin blushing.
Heechul dan Jessica berjalan menyusuri jalanan yang sepi. “kau yakin tidak mau pulang?” tanya Heechul. Jessica mengangguk. “kalau begitu, kau menginap di rumahku saja.”
“mwo??”
“tenang saja, aku tidak akan berbuat yang macam-macam.”
“ada siapa saja di rumahmu?”
“Orangtuaku sedang di menghadiri acara fashion di Paris. Jadi hanya ada 10 pelayan, 6 pengawal, dan 5 sopir yang siap melayani 24 jam.”
“mwo?? Sebanyak itu??” kaget Jessica. Heechul mengangguk.
Jessica kembali di kejutkan dengan 3 pelayan wanita yang membungkuk hormat di hadapannya. “antarkan nona ini ke kamar tamu. Malam ini dia akan menginap. Dan juga beri dia pakaian ganti.” Perintah Heechul pada pelayan-pelayan itu.
~~
27 Desember
“annyeong, Taeyeon!” sapa Seohyun.
“annyeong.” Jawab Taeyeon ramah.
“nanti siang, ikut aku ya.”
“eh? Kemana?”
“salon. Aku mau memotong sedikit rambutku tapi aku tidak ada teman. Kau mau kan?”
“mmm.. baiklah.”
“yeiyy! Gomawo. Kau memang teman baikku, nona Kim!”
“hahaha.. jangan panggil aku seperti itu.”
~~
“Gomapta, Seo. Sudah mengantarku pulang.” Ucap Taeyeon begitu keluar dari mobil Seohyun.
“ne. sama-sama. Aku juga berterima kasih sudah mau menemaniku.”
“kau mau masuk dulu?” tawar Taeyeon.
“mmm.. sepertinya..” ucapan Seohyun terhenti saat ia melihat seorang namja keluar dari gedung apartemen yang ditempati Taeyeon. “bukankah itu, Kyuhyun?” Taeyeon berbalik dan melihat Kyuhyun sibuk menelpon. “kau satu apartemen dengannya?”
“dia tetanggaku. Tempat tinggalnya 1 lantai di atas apartemenku.”
“oh.. mmm..bolehkah aku mampir sebentar?”
“eh? Tentu..tentu saja.” gugup Taeyeon. Seohyun pun ikut masuk ke apartemen Taeyeon.
“kau tinggal sendiri?” tanya Seohyun sambil mengamati seluruh apartemen Taeyeon.
“ne. aku tinggal sendiri.” Taeyeon menghampiri Seohyun sambil membawa secangkir teh hangat.
“waah, kyeopta. Kau dapat darimana boneka ini?” Seohyun mengambil boneka kaktus yang tergeletak di sofa.
“itu..itu pemberian oppa ku.”
“kau sudah punya pacar?”
“maksudku orang lain yang sangat dekat denganku yang sudah ku anggap kakak sendiri. dulu dia tinggal di sebelah tapi sekarang tidak lagi.” Ucap Taeyeon menerawang mengingat wajah Yesung.
“memangnya kemana?”
Taeyeon menoleh, “2 bulan lalu ia mengalami kecelakaan pesawat dan meninggal.” Lirih Taeyeon.
“ah.. mianhae, Taeyeon.” Ucap Seohyun merasa bersalah.
Taeyeon tersenyum, “gwaenchana.”
“mmmm, Taeyeon. Apa kau bisa mengantarku ke apartemen Kyuhyun?”
“eh? Oh..tentu.”
Ting tong! Seohyun memencet bel apartemen Kyuhyun dan tidak lama kemudian Kyuhyun datang membukakan pintu.
“Oppa!!” seru Seohyun sambil menghambur memeluk Kyuhyun. Kyuhyun kaget dan melihat Taeyeon yang diam saja di belakang Seohyun. Taeyeon mengalihkan pandangannya tidak ingin melihat apa yang dilakukan Seohyun. Seohyun pun melepas pelukannya. “oppa, kau tidak mempersilahkan kami masuk?”
“eh? Oh. Silahkan masuk.”
“gomawo. Kajja, Taeyeon.” Seohyun menarik tangan Taeyeon masuk. Pandangan Taeyeon dan Kyuhyun bertemu saat Taeyeon berjalan melewatinya. “oppa, bogoshipo” ucap Seohyun manja. “kita satu sekolah tapi aku belum sekali pun melihatmu disekolah.” Kyuhyun hanya tersenyum kecil.
“Seohyun ingin menemuimu. Jadi ku antar dia kesini.” Ucap Taeyeon.
“oppa, sejak kapan kau pindah kesini?” tanya Seohyun.
“aku..”
“baiklah.” Taeyeon menyela ucapan Kyuhyun. “karena kalian sudah bertemu, aku pulang dulu.”
“ne, gomapta, Taeyeon, sudah mengantarku kesini.” Ucap Seohyun.
“ne. annyeong.” Jawab Taeyeon singkat dan segera berjalan cepat keluar. Taeyeon menghela napas panjangnya setelah ia menutup pintu apartemen Kyuhyun. ‘sabar, Taeyeon.’ Taeyeon berusaha menenangkan diri.
~~
“oppa, aku pulang dulu. Lain kali aku kesini lagi.” Pamit Seohyun diparkiran apartemen.
“ne. hati-hati.”
Seohyun tersenyum senang, “annyeong.” Seohyun masuk ke mobilnya dan menyuruh sopirnya jalan. Kyuhyun kembali masuk ke apartemennya dengan gusar. Ia berhenti didepan apartemen Taeyeon dan memencet bellnya. Beberapa kali ia memencetnya tapi Taeyeon tidak juga membukakan pintunya. Akhirnya ia menyerah. Ia kembali ke kamarnya dan mencoba menghubungi ponsel Taeyeon tapi tidak diangkat. Ia mencobanya berkali-kali hingga akhirnya ponsel Taeyeon tidak di aktifkan.
~~
“tunggu, Taeyeon!” Kyuhyun menahan Taeyeon sebelum berangkat ke sekolah. “aku bisa jelaskan semuanya.”
“menjelaskan apa? Kau tidak perlu menjelaskan apapun. Aku tahu Seohyun yang menghampirimu.”
“lalu kenapa kau mendiamiku seperti ini? kenapa semalam kau tidak menjawab teleponku?”
“aku sudah tidur.” Jawab Taeyeon datar.
“lihat mataku.” Kyuhyun memandang Taeyeon lekat-lekat. “kau harus percaya padaku. aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Seohyun. aku hanya menyukaimu.”
“jeongmal?” Kyuhyun mengangguk mantap. Taeyeon pun memeluknya. “aku takut kehilangan lagi, oppa.” Lirih Taeyeon.
“aku janji tidak akan meninggalkanmu.” Jawab Kyuhyun.
Taeyeon memandangi Kyuhyun, “yaksok?” Taeyeon mengacungkan kelingkingnya.
Kyuhyun tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Taeyeon. “yaksok” ucap Kyuhyun. Keduanya tersenyum.
~~
31 Desember
“hey, rencana kita nanti malam merayakan tahun baru jadi kan?” tanya Jessica saat berkumpul di kantin.
“aku tidak bisa. Aku harus membantu aboji mengeksport buah dan sayuran ke luar negeri.” Sesal Shindong.
“yaaah, kalau kau tidak ada tidak akan seru.” Keluh Sunny.
“tenang. Ada aku.” Seru Sungmin dengan semangat.
“aku juga tidak bisa. Aku diminta ajussi menyanyi di acara pertemuan keluarga.” Ucap Ryeowook.
“baiklah. kalau begitu nanti malam aku dan Taeyeon ke rumahmu ya, Sica. Biar Sunny dengan Sungmin saja.” ucap Tiffany.
“sebaiknya kalian langsung berangkat saja ke sungai Han. Aku sudah ada janji dengan seseorang.” Ucap Jessica sambil senyum-senyum.
“nugu?” tanya Taeyeon.
Seseorang muncul dan menyela jawaban Jessica. “Sica, nanti malam jangan lupa.” Namja itu pun langsung pergi lagi. Jessica tersipu malu.
“apa maksudmu orang itu?” tanya Taeyeon lagi.
“ne. dan orang itu punya nama. Namanya Kim Heechul.” Balas Jessica.
“oh, mian. Aku lupa namanya. Kalau tidak salah, dia salah satu teman Leeteuk kan?” Jesicca mengiyakan pertanyaan Taeyeon.
Mereka kembali ke kelas. “Seo, nanti malam kami mengadakan acara kecil-kecilan untuk menyambut tahun baru, kau mau ikut?” ajak Taeyeon.
“aku ingin sekali tapi sepertinya aku tidak bisa. Eomma dan appa sudah memintaku untuk menghadiri pertemuan yang membosankan.” Keluh Seohyun.
~~
“nanti malam aku dan teman-temanku akan merayakan tahun baru. Kau mau ikut?” tawar Taeyeon pada Kyuhyun saat mereka didepan apartemen Taeyeon.
“sepertinya aku tidak bisa.” Sesal Kyuhyun. “aku ingin sekali ikut denganmu dan memberitahu semua orang bahwa kita sudah bersama tapi aku ada urusan dengan Leeteuk.”
“oh. Keure.”
“kau tidak marah kan?” Taeyeon menggeleng. Kyuhyun mengelus pipi Taeyeon. Dan mengecup keningnya. “masuklah. Disini dingin. Aku tidak mau kau sakit.”
“ne. kalau begitu aku masuk dulu.” Taeyeon segera masuk ke dalam apartemennya.
~~
3..2..1.. BLAR! BLAR! BLAR!
“HAPPY NEW YEAR!!!” teriakan sambutan tahun baru bersahutan dengan kembang api yang menghiasi langit Seoul diatas sungai Han.
“kirei.” Gumam Taeyeon.
“mworago? Kau bilang apa, Taeyeon?” tanya Sungmin.
“kirei. Yeppeuta. Kembang api itu benar-benar cantik.” Kagum Taeyeon.
“apa ini pertama kalinya kau melihat kembang api? Sepertinya kau terpesona sekali?” tanya Heechul.
“ani. Waktu di Jepang juga aku sering melihat ini tapi melihat kembang api disini rasanya berbeda sekali. Mungkin karena ada kalian yang selalu baik padaku. gomapta, nae chincan chingudeul.” Ucap Taeyeon. Mereka pun tersenyum dan mengangguk.
“ngomong-ngomong, Sunny kemana?” Sungmin celingukan mencari Sunny.
“Bukannya dia datang bersamamu?” heran Jessica.
“ne. tadi dia bilang mau ke toilet. kalau begitu aku pergi mencarinya dulu. Jangan-jangan dia tersesat.” Sungmin pun melesat mencari Sunny.
“sepertinya Sungmin begitu menyukai Sunny.” Ucap Taeyeon. Yang lain mengangguk setuju.
Sungmin berjalan kesana kemari mencari Sunny. Setelah berjalan cukup lama akhirnya ia menemukan Sunny duduk ketakutan sambil menutup telinganya di dalam lubang perosotan di taman bermain.
“Sunny, mwo haeyo?” Sungmin mengguncang pundak Sunny. Sunny mendongak dan dengan tiba-tiba ia memeluk Sungmin. Sungmin tercekat. Sunny menangis di pelukan Sungmin. “Sunny-ah, gwaenchanayo?” Sungmin mengelus punggung Sunny dengan lembut.
“aku takut.” Lirih Sunny.
“jangan takut. Ada aku.”
~~
Sunny sudah mulai tenang. Mereka berdua duduk di ayunan taman itu. Sunny menceritakan apa yang membuatnya takut. Ia takut suara ledakan meskipun itu hanya suara kembang api. Dulu ia pernah mengungsi ke Turki karena memanasnya hubungan Korsel dan Korut. Sejak itu, Sunny takut dengan bunyi keras.
“hey, kalian sedang apa?” teriak Tiffany menghampiri Sunny dan Sungmin dibelakangnya tampak teman-temannya yang lain.
“Sunny, kau kemana saja? kami mencarimu.” Tanya Taeyeon.
“mian.” Ucap Sunny.
“kalian mau kemana?” tanya Sungmin.
“kami sudah mau pulang. Kalian mau pulang sekarang?” tanya Jessica.
“ne. kami juga pulang sekarang.”
“Sunny-ah, kau baik-baik saja?” Taeyeon menangkap aura tidak enak di wajah Sunny.
“nanti ku jelaskan. Sunny, kita pulang sekarang?” ucap Sungmin. Sunny mengangguk dan pergi bersama Sungmin.
“ayo, kita juga pulang.” Ucap Tiffany.
“TIFFANY!!!” teriak seorang namja sambil berlari kecil menghampirinya.
“Siwon-sunbae?” kejut Tiffany. “sunbae, kenapa ada disini?”
“aku kebetulan lewat sini. Oh, ada yang lain juga. Annyeong..” sapa Siwon. “lho, Heechulie, kau juga disini? Kau bilang kau ada urusan sampai tidak bisa datang ke rumah Leeteuk?”
“ne, aku ada urusan dengan mereka ini. hehehe..” cengir Heechul.
“kalian mau pulang?” tanya Siwon lagi. “kalau begitu, Tiffany kau pulang denganku saja.”
“eh? Tapi..bagaimana dengan Taeyeon?” cemas Tiffany.
“sudahlah kau pulang dengan Siwon saja. biar Taeyeon ikut denganku dan Jessica.” Ujar Heechul.
“ne. Kau pulang dengannya saja. aku tidak apa-apa.” Terang Taeyeon.
“mmm..baiklah.” Tiffany dan Siwon pun pulang mendahului yang lain.
‘sepertinya semua bahagia dan mendapat pasangan masing-masing. Semoga tahun ini dan selanjutnya hubunganku dengan Kyuhyun-opppa semakin membaik.’ Batin Taeyeon.
“kajja, kita pulang.” Ujar Jessica.
-Kyuhyun Side-
Kyuhyun menghadiri acara pertemuan perusahaan keluarganya.
“Kyuhyun-oppa!” teriak seorang yeoja. Kyuhyun berbalik dan ternyata itu Seohyun. “kau datang ke acara seperti ini? kukira kau berkumpul dengan Leeteuk dan yang lainnya.”
“Leeteuk membatalkannya dan aku dipaksa orangtuaku untuk ikut kesini.”
“oh, begitu.” Seohyun mengangguk mengerti.
“Seohyun, kemari sebentar.” panggil eomma Seohyun.
“baik eomma.” Jawab Seohyun. “oppa, aku kesana dulu.” Pamit Seohyun lalu berbalik dan PRANGG!! Karena tidak hati-hati Seohyun bertabrakan dengan pelayan yang membawa minuman.
“hah gaunku!” panic Seohyun. semua tamu sudah menoleh kearahnya karena kaget saat mendengar suara pecahan gelas.
“jeosonghamnida, agashi.” Pelayan itu terus membungkuk beberapa kali meminta maaf. Seohyun terus melap bajunya sebisa mungkin dengan tangannya. Tiba-tiba Kyuhyun menghampirinya dan membantu Seohyun membersihkan tumpahan minuman itu dengan sapu tangannya. Seohyun memandangi Kyuhyun yang masih sibuk mengeringkan gaunnya.
“ya ampun, Seo..” eomma Seohyun menghampiri Seohyun. “sebaiknya kau pulang saja. pakaianmu basah. Nanti kau masuk angin.” Ucap eomma Seohyun lagi. “kau Kyuhyun kan? Bisa tolong antarkan Seohyun kami pulang?”
“jangan, eomma. Aku bisa cari taxi.” Cegah Seohyun tidak enak.
“tidak apa, Seo. Lagipula ini sudah lewat tengah malam. Akan sulit mencari taxi malam-malam begini.” Ucap Kyuhyun. Seohyun pun akhirnya menurut dan pulang dengan Kyuhyun. Kyuhyun mengenakan jasnya pada Seohyun. “bajumu basah. Nanti kau masuk angin. Pakai jas ini.” ucap Kyuhyun.
Di mobil tidak ada yang berbicara. Keduanya diam. Beberapa menit kemudian mereka tiba didepan rumah Seohyun. Kyuhyun keluar dari mobil hitamnya untuk mengantarnya.
“oppa, terima kasih sudah mengantarku.”
“cheonmaneyo. Masuklah. Ganti pakaianmu dan tidur.” Perintah Kyuhyun.
“oppa..” lirih Seohyun menatap Kyuhyun.
“ne?”
Tiba-tiba Seohyun mencium bibir Kyuhyun. Kyuhyun terbelalak namun sesaat kemudian ia sadar dan mencoba melepas ciuman Seohyun tapi rupanya Seohyun juga cukup kuat untuk tidak melepas ciumannya.
BRUKKK!! Terdengar suara benda jatuh.
Seohyun berhenti mencium Kyuhyun dan menoleh kearah suara. Begitu pun dengan Kyuhyun.
“Taengoo…” kaget Kyuhyun.
-Taeyeon side-
Mobil Heechul tiba-tiba berhenti di tengah jalan.
“ada apa?” tanya Jessica.
“aigoo.. kita kehabisan bensin!”
“MWO???” kaget Taeyeon dan Jessica.
“aku cek dulu apa persediaan bensin di bagasi masih ada.” Heechul keluar dan membuka bagasinya. “aisssh.. kosong.”
“oppa, bagaimana bisa kau sampai lupa mengisi bensin?” omel Jessica.
“lupa itu sudah sifat manusia, Sica!” balas Heechul sama kesalnya.
“sudah, kalian jangan bertengkar! Apa pengisian bensin masih jauh?” Taeyeon mencoba melerai.
“kalau tidak salah, beberapa blok dari sini.” Jawab Heechul. “kalau begitu aku pergi membelinya dulu.”
“tidak usah, oppa.” Cegah Taeyeon. “kau tunggu disini saja dengan Jessica. Biar aku yang membelinya. Sini jerigennya.”
“kau yakin, Taeyeon?” ragu Jessica. Taeyeon mengangguk.
Taeyeon pun akhirnya pergi sendiri. “hei, kalian ngapain disini?” sebuah suara membuat Jessica dan Heechul menoleh.
“Leeteuk? kenapa kau ada disini?” heran Heechul.
“ya! jangan balik nanya!”
“ige, mobilnya kehabisan bensin.” Jessica menjelaskan.
“terus, kenapa kalian masih disini? Pengisian bensin sudah dekat.”
“Taeyeon sudah pergi membelinya. ah, Teuk, temani dia. Dia pergi sendirian. Aku khawatir ada apa-apa.” Suruh Heechul.
“mwo?? Kau berani menyuruhku??”
“ayolah. Kurasa dia belum begitu jauh.” Heechul mendorong Leeteuk.
“ya! ya! aku pergi tapi jangan mendorong-dorongku!” kesal Leeteuk. lalu pergi berjalan kaki.
“tumben dia tidak keras kepala.” Heran Jessica.
Sementara itu Taeyeon terus berjalan menuju stasiun pengisian bensin. Langkahnya terhenti ia menoleh membelakangi jalan karena melihat pamphlet yang tertempel di dinding dan tepat saat itu sebuah mobil hitam melintas. Tidak lama kemudian ia kembali berjalan dan saat ia berbelok ia membelalakan matanya. Sebuah pemandangan yang menyakitkan baginya.BRUKKK! ia menjatuhkan jerigen bensin yang ia bawa. Ia melihat Seohyun dan Kyuhyun berciuman. Tiba-tiba sepasang tangan menutup mata Taeyeon yang sudah berair. Taeyeon jatuh tersungkur sambil menangis. Leeteuk, orang yang menutup mata Taeyeon merangkulnya secara tidak sadar dan mencoba menenangkan Taeyeon dengan lembut yang menangis terisak.
To be continue