Daily Archives: January 1, 2013

You Are My Everything To Me (7)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun
Support Cast : Super Junior, SNSD, Ikuta Toma, Fukuda Saki, Kim Junsu and others
Genre : Romance, Angst, Sad, I don’t know. 0.O

Haiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!! Ashiya Says is back!*teriak diatas gunung*
Setelah banyaknya “tuntutan” dari sana sini, akhirnya bisa ngeluarin new chapter You Are My Everything To Me. Sumpah authornya stuck banget harus gimana kelanjutannya. hihihi
Part ini mungkin ga terlalu bagus dan super duper gaje. Soalnya bikinnya ga pake konsep. Langsung ketik aja. :3
For my lovely eonni Kim Taeyeon, mianhaeyo aku nyiksa terus dirimu *dipelotoin Taeyeon*
But hope you like this, readers. RCL, please! kasih masukan untuk part selanjutnya^^
btw, happy new year!! *sulut kembang api*

-Previous Chapter-
“Kalau kau sudah selesai makan, antarkan makanan ini untuk Taeyeon.” Ucap nyonya Cho.
“mwo?? Kenapa harus aku? Kenapa tidak eomma saja sekalian pulang?”
“hey! Kau mengusir eommamu??” pelotot nyonya Cho.
“a-ani, bukan begitu maksudku.”
“sudahlah, kau antarkan saja. eomma akan merapikan apartemenmu yang sudah seperti kapal karam ini.”
“ne.” jawab Kyuhyun dengan lemas.
Kyuhyun memencet bell apartemen Taeyeon. Dan keluarlah..
“Tiffany?” heran Kyuhyun dengan kehadiran Tiffany di apartemen Taeyeon.
“oh, sunbae? Kau mencari Taeyeon? Dia sedang keluar membeli makanan dengan Seohyun.”
“ani. Aku hanya mau mengantarkan ini. aku disuruh eomma memberikan ini untuk Taeyeon.” Ucap Kyuhyun sambil memberikan makanan itu.
“hmm.. masuklah dulu.”
“kau sendirian?” tanya Kyuhyun sambil duduk di sofa.
“ani. Sunny sedang di toilet. Aku kebelakang dulu memindahkan makanan ini.” Tiffany berjalan kedapur meninggalkan Kyuhyun.
Kyuhyun memperhatikan sekelilling apartemen Taeyeon. Matanya tertuju ke kamar Taeyeon yang pintunya sedikit terbuka. Perlahan ia bangkit dan membuka kamar itu diam-diam.
~~

-Chapter7-
Kyuhyun menghempaskan dirinya d tempat tidurnya. “huffpp…hampir saja ketahuan!”
Saat di apartemen Taeyeon tadi, Kyuhyun hampir saja ketahuan Tiffany. Untunglah ia cepat-cepat keluar dari kamar itu dan segera pamit pulang. Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah buku. Ia memperhatikan tulisan disampul buku itu. Pudding- Jelly Diary. “nama yang aneh.” gumam Kyuhyun.
Kyuhyun bangkit dan duduk di pinggiran tempat tidurnya. Ragu-ragu ia membuka buku itu. Dihalaman pertama ia menemukan sebuah foto Taeyeon yang digendong oleh Yesung dipunggungnya dengan wajah yang sangat ceria. Kyuhyun tersenyum melihat foto itu.
Halaman berikutnya, ia menemukan foto 5 orang namja. “ige nuguya?” gumam Kyuhyun memperhatikan foto itu. Ia sama sekali tidak mengenal orang-orang yang ada di foto itu. Ia memperhatikan tulisan dibawahnya. “jadi ini Junsu itu?” gumamnya melihat namja yang berdiri paling kiri. “sepertinya dia orang yang baik.”

TVXQ

Kyuhyun membalik foto itu dan ia menemukan sebuah tulisan dibelakangnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Nice meeting with five gorgeous men. Kekekeke~ thank you, Yesung-oppa.^^

Kyuhyun terus membaca buku itu. Ia membaca betapa bahagianya kehidupan Taeyeon saat bersama Junsu. Namun sepertinya setelah kejadian Junsu meninggal, Taeyeon tidak pernah menulis lagi.
“sepertinya saat-saat terbaik dalam hidupnya adalah saat bersama Junsu. aku hanya bisa melukainya dan membuatnya menangis. Tidak seharusnya aku bertemu dengan yeoja ini. Tidak seharusnya aku membiarkan yeoja ini menjadi bagian dalam hidupku” Kyuhyun menutup buku itu.
**
Seohyun terus berusaha membujuk Taeyeon untuk memaafkan Kyuhyun.
“kau dan Kyuhyun-oppa jadi seperti ini karena aku. Dan kau yang paling menderita. Mianhae. Jeongmal mianhae.”
“sudahlah, Seo. Kau tidak perlu membicarakan hal ini lagi.”
“aku benar-benar merasa bersalah Taeyeon. Aku yang menyebabkan semuanya berantakan. Apa aku harus berlutut supaya kau memaafkan kami?”
“SEOHYUN-AH!!” Taeyeon menahan tubuh Seohyun supaya tidak melakukan hal yang menjatuhkan harga diri Seohyun.
“wae? Kenapa kau tidak membiarkanku berlutut dihadapanmu?” tanya Seohyun dengan mata berkaca-kaca. “Aku tidak masalah jika kau tidak memaafkanku. Tapi kau harus memaafkan Kyuhyun dan kembali padanya.” Kali ini Seohyun benar-benar berlutut didepan Taeyeon tanpa memperdulikan sekitarnya.
“Seohyun-ah! Ireona!!” Taeyeon berusaha membuat Seohyun bangun.
“shireo!”
“SEOHYUN!” teriak seorang namja. Keduanya menoleh dan melihat Kyuhyun berjalan menghampiri keduanya dengan raut wajah yang tidak menyenangkan. “mwohaneungoya??” Kyuhyun membantunya berdiri
“oppa..”
“kau tidak perlu melakukan hal seperti ini!” kesal Kyuhyun. Kyuhyun melirik Taeyeon sesaat dan kembali menghadap Seohyun. “aku tidak peduli lagi.” Ucap Kyuhyun.
“ne??” bingung Seohyun.
“aku tidak peduli lagi jika Taeyeon tidak memaafkanku.” jawab Kyuhyun yang membuat Taeyeon dan juga Seohyun membelalakan matanya. “Taeyeon-ah, bisa kita bicara sebentar? Jebal.”
**
Kyuhyun membawa Taeyeon ke tepi pantai. Mereka berdua duduk menghadap laut yang memiliki gelombang cukup kuat. Keduanya tampak bergelut dengan pikirannya masing-masing hingga akhirnya Kyuhyun angkat bicara.
“laut ini sangat luas.” Ucap Kyuhyun. “diujung laut itu, ada banyak orang-orang dengan berbagai kesibukan mereka. Menurutmu, ada berapa banyak laki-laki dan perempuan didunia ini?”
“mollaseyo.” Jawab Taeyeon sambil terus memandang deburan ombak didepannya.
Kyuhyun tersenyum samar, “kepercayaan adalah hal penting dalam sebuah hubungan. Begitupun dengan kejujuran. Menurutmu, berapa banyak penduduk didunia ini? Kau tahu, diluar sana pasti sudah ada seseorang yang akan menjadi suami dari seorang Kim Taeyeon, dan istri dari Cho Kyuhyun. Apa kau juga berpikir begitu?”
Taeyeon mengernyitkan dahinya menoleh kearah Kyuhyun dengan pandangan meminta penjelasan. Kyuhyun menoleh kearah Taeyeon dan tersenyum hangat. “saat kau menikah nanti dan mengirimkanku undangan, aku tidak tahu apakah aku bisa ikut hadir jadi sekarang aku akan mengucapkan maaf.” Taeyeon terus memandangi Kyuhyun begitu pun dengan Kyuhyun yang terus memandangi Taeyeon. “kenapa dengan ekspresi wajahmu?” tanya Kyuhyun lagi. Taeyeon membuang muka, kembali menatap lautan. “apa kau mengerti dengan yang kukatakan tadi?”
“arasseo.” Jawab Taeyeon. “boleh aku bertanya sesuatu?”
“ne.” Jawab Kyuhyun mengiyakan.
“apa yang membuatmu memilih perpisahan yang tiba-tiba ini?”
“ini bukan hal yang tiba-tiba. Bukankah kau juga menginginkannya? Mengingat apa yang telah aku lakukan padamu, wajar jika kau sangat marah. Tapi selama ini kau selalu ceria dan bahagia. Dan sekarang kau jadi dingin dan jarang bicara. Jadi sebenarnya aku sangat khawatir.”
“oppa..”
“walaupun saat ini kita benar-benar sudah berpisah, ijinkan aku mengembalikanmu menjadi Taeyeon yang seperti dulu. Walaupun aku tidak tahu dengan cara apa. Tapi aku ingin kau menjadi Taeyeon yang ceria dan disenangi banyak orang walaupun sedikit galak.” Kyuhyun tertawa kecil. “tapi itu lebih baik dibanding menjadi bersikap seperti sekarang ini. Setelah kau membaik, aku akan pergi dengan tenang dan menghilang dari hidupmu. Jangan melampiaskan kemarahanmu pada orang lain karena aku. Ini bukan kesalahan Seohyun. Ini salahku.” Kyuhyun membuka ranselnya dan mengeluarkan buku milik Taeyeon dan menyerahkannya.
“kenapa buku ini bisa ada ditanganmu??” kejut Taeyeon.
“Beberapa waktu lalu aku mengunjungi apartemenmu. Mungkin kau sudah mendengarnya dari Tiffany. Mianhae, aku lancang membaca buku harianmu. Tapi buku itu telah menyadarkanku bahwa aku tidak lebih baik dari Junsu.”
“jadi buku ini yang membuatmu mengambil keputusan ini?” Kyuhyun mengangguk.
“oppa..”
“ne?” Kyuhyun menatap Taeyeon.
“saranghaeyo.” ucap Taeyeon setelah jeda beberapa saat.
Sontak kalimat itu membuat Kyuhyun tercengang. Ia belum pernah mendengar Taeyeon mengucapkan kalimat itu sebelumnya.
“saranghaeyo.” ucap Taeyeon lagi. “aku tak tahu kenapa, tapi aku mencintaimu. Meskipun aku begitu sakit dengan apa yang telah kau buat, tapi aku merasa aku tidak mampu mengelaknya lagi.” Kyuhyun masih diam menatap kedua mata Taeyeon. “tapi..” lanjut Taeyeon. “aku butuh sedikit waktu.”
“untuk?” tanya Kyuhyun.
“untuk meyakinkan bahwa ini bukanlah perasaan sesaat.”
“jadi, menurutmu apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Kyuhyun.
“jalani harimu seperti sebelum aku kembali kesini.”
“menjadi namja dingin dan aneh maksudmu?”
“terserah kau bagaimana menjalaninya tapi aku berharap sesuatu yang lebih baik dari itu.”
“kalau kau tidak kencan dengan namja lain, aku juga tidak akan kencan dengan yeoja lain.” ucap Kyuhyun serius.
“aku tidak akan kencan dengan namja manapun. kau bisa mempercayaiku.”
“apa kau akan mengatakan pada teman-temanmu bahwa kita sudah berpisah?”
“aniyo. aku tidak akan mengatakan pada siapapun bahwa kita berpisah. aku tidak akan membicarakan itu.” Taeyeon menunduk setelah mengucapkan itu.
Kyuhyun menggeser tempat duduknya lebih dekat dengan Taeyeon.
“Taeyeon-ah.” panggil Kyuhyun. “kiss me!”
Taeyeon mengangkat kepala dan memalingkan wajahnya, dengan pemandangan sunset didepannya, bibir mereka bertemu. Ciuman yang awalnya hanya sekedar menempel berubah menjadi ciuman yang menuntut. Setelah beberapa saat tangan Taeyeon mulai melingkari leher Kyuhyun. Tak berapa lama kemudian, Taeyeon menarik diri.
“oppa, kita tidak bisa melakukannya.” Taeyeon dapat merasakan napas Kyuhyun yang terengah.
“tentu saja tidak, jika kita memutuskan untuk benar-benar berpisah.” ucap Kyuhyun dan mengecup bibir Taeyeon lagi sekilas. Ciuman perpisahan.
**
Taeyeon duduk dikursi meja belajarnya sambil membaca buku hariannya. Dihalaman terakhir, ia menemukan tulisan yang tidak pernah ditulisnya. itu adalah tulisan Kyuhyun.
Aku benar-benar merasakan perasaan yang indah untuk pertama kalinya sejak bertemu denganmu walaupun saat itu kita masih anak-anak. Harapanku satu-satunya adalah bisa bertemu denganmu dan memberitahumu bahwa aku mencintaimu setiap hari. Juga mendengarmu mengucapkan kata-kata cintamu padaku setiap hari. Memimpikan mimpi yang sama setiap hari. Melahirkan anak-anak kita, membesarkannya dengan baik, menjadi tua bersamamu. apakah itu mungkin? Tapi aku tidak ingin menyakitimu lagi. Terima kasih kau telah datang ke kehidupanku. Kau adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan padaku. Hiduplah dengan baik.
Taeyeon menutup bukunya. Ia menelusupkan wajahnya dikedua tangannya dan mulai menangis lagi. “babo! Kau bodoh Kim Taeyeon! Kau cengeng!” umpatnya pada dirinya sendiri.
**
Hari berikutnya saat Taeyeon tengah bersiap-siap berangkat ke sekolah, ia memasuki lift dan saat ia tiba di lantai dasar, ia melihat beberapa orang hilir mudik mengangkut barang-barang. Sesaat kemudian ia melihat Kyuhyun diantara orang-orang itu. Kyuhyun tersenyum dan menyapanya.
“pagi, Taeng.” Taeyeon membalasnya dengan senyum yang kaku. “aku tidak akan tinggal disini lagi.”
“eh??” kejut Taeyeon.
“aku akan kembali ke rumah orangtuaku.”
“apa kau berniat menjauhiku?” tanya Taeyeon tanpa ragu.
“hm?? A..aniyo. kenapa kau berpikir begitu?” jawab Kyuhyun dengan gugup.
“lantas, apa yang membuatmu membuat keputusan ini?”
“ini kulakukan karena jarak rumahku dengan kampusku nanti tidak jauh.”
“jinjja?” Kyuhyun mengangguk. “lalu, bagaimana dengan ucapanmu kemarin? Bukankah kau ingin mengembalikanku menjadi seperti Kim Taeyeon yang dulu?”
“aku harap aku bisa melakukannya. Tapi jika tidak, bukankah masih banyak teman-temanmu yang selalu ada didekatmu? Aku akan sangat berterima kasih jika mereka berhasil.”
“jadi kau memilih untuk menyerah?” tanya Taeyeon dengan serius.
“hm??” Kyuhyun mengernyit tidak mengerti ucapan Taeyeon. Taeyeon menghela napasnya dan segera meninggalkan Kyuhyun tanpa berkata apa-apa lagi.
**
Taeyeon tiba di sekolah. Saat ia sampai didepan kelasnya, ia terkejut karena disana ada Leeteuk yang tampak sedang menunggunya.
“Taeyeon-ah!” Leeteuk menghampiri Taeyeon.
“kenapa kau ada disini? Kau kan sudah tidak sekolah disini lagi?”
“Ini sekolah milik orangtuaku, jadi aku bebas datang kapan saja ke tempat ini. Lagipula aku ingin memberikan ini.” Ucap Leeteuk memberikan sebuah undangan pernikahan.
“undangan? Kau akan menikah???” kejut Taeyeon tanpa membaca undangan itu. “memangnya ada yeoja yang mau menikah denganmu??”
“dasar!” Leeteuk menoyor kepala Taeyeon gemas.
“YA!!” pekik Taeyeon tidak menerima perlakuan Leeteuk.
“Kurasa kau butuh operasi plastik supaya kau bisa membuka matamu lebar-lebar!” kesal Leeteuk. “itu undangan dari Donghae. Ia akan segera menikah dengan Yoona.”
“jinjja???” kejut Taeyeon membelalakan matanya.
“sebaiknya kutarik kembali ucapanku, sepertinya kau tidak memerlukan operasi plastik.” Leeteuk menggeleng-gelengkan kepalanya. “kau akan pergi dengan siapa?” tanya Leeteuk lagi.
“hmm..entahlah. mungkin aku akan mengajak Tiffany.”
“hey, Tiffany sudah dengan Siwon.”
“jinjja?? Kalau begitu, mungkin dengan Sica.”
“Heechul sudah mengajaknya.”
“aissh..lalu aku dengan siapa?? Sunny? Pasti ia pergi dengan Sungmin.”
“ya sudah, pergi denganku saja!”
“eh??”
“kau masih tinggal di apartemen itu kan? Aku akan menjemputmu saat waktunya tiba.” Ucap Leeteuk sebelum pergi meninggalkan Taeyeon yang masih bengong mengerjap-ngerjapkan matanya melihat sikap ajaib Leeteuk.

to be continue..

gimana? suka? kalo ga suka, please jangan lemparin aku pake bata. Lempar pake Xiah Junsu aja *eh??

oh ya, mian aku jarang atau mungkin hampir ga pernah pake pic di tiap ff. Authornya males upload gambar. :3