Daily Archives: January 3, 2013

[FF] One Liter of Tears (4)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun
Support cast : Jo Kwangmin, Park Shinhye, Kim Jaejoong, and others. You’ll find them later^^
Genre : School life, Family life, Angst, Romance
Warn : Typo bertebaran, hampir mirip dengan doramanya.
Lagi ngubek-ngubek(?) laptop nemu ni ff. sama sekali ga inget kalo aku pernah bikin ni ff. ff ini diambil dari salah satu dorama Jepang favoritku yang pernah dijiplak sinetron Indonesia 😥
FYI nih, aku ga ngejiplak lho! mungkin hanya ngambil main topicnya aja. yaitu Spinocerebellar Degeneration. selebihnya mengarang indah. kekeke~
jangan lupa, abis baca comment yo~^^

-Chapter 4-
Taeyeon terjatuh.
“Taeyeon!!” Kyuhyun berlari menuju Taeyeon.
Kwangmin pun berbalik, “noona!!” Kwangmin menghampiri Taeyeon. “noona, gwaenchanayo??? Mianhae jeongmal mianhae…” sesal Kwangmin.
“sudahlah aku tidak apa-apa.” Ucap Taeyeon. Begitu hendak berdiri, “aaaawhh..” Taeyeon tidak bisa berdiri.
“kakimu terkilir. Ayo naik ke punggungku!” perintah Kyuhyun. Awalnya Taeyeon ragu tapi akhirnya ia menurutinya.
“apa aku berat?” tanya Taeyeon.
“lumayan. Padahal badanmu kecil.” Sindir Kyuhyun.
“aisshh.. padahal berat badanku turun dari 44 jadi 41.” Kesal Taeyeon.
“mwo??? Sebanyak itu? noona kau pasti kelelahan karena kompetisi itu kan?” tanya Kwangmin.
“mungkin. Tapi tidak apalah yang penting kita sudah menang.” Ucap Taeyeon yang masih menempel(?) di punggung Kyuhyun.
Sesampainya dirumah.
“Taeyeon?? Apa yang terjadi???” nyonya Kim kaget melihat Taeyeon yang di gendong Kyuhyun dan melihat lutut dan tangannya yang terluka.
“eomma, ini salahku. aku menggoda noona dan berlari mengejarku lalu noona jatuh dan…”
PLAKK!!
Nyonya Kim menampar Kwangmin.
“Kwangmin-ah!! Kamu mau mencelakakan noonamu?? noonamu ini sangat menyayangimu, kenapa kau malah membuatnya celaka hah??? Kau tahu kalau noona mu…” nyonya Kim menghentikan ucapannya karena melihat Kwangmin yang mulai berurai airmata dan ingat bahwa sekarang belum saatnya Taeyeon dan keluarganya mengetahui penyakit Taeyeon.
“eomma! Kenapa eomma menampar Kwangmin?? Kasihan Kwangmin dia tidak bersalah, eomma. Aku yang salah karena terlalu emosi dan mengejarnya dan aku tidak berhati-hati sampai akhirnya aku terjatuh.” Ucap Taeyeon yang juga menangis melihat adik kesayangannya menangis.
Kwangmin berlari ke kamarnya. Taeyeon turun dari punggung Kyuhyun dengan dibantu Shinhye. Nyonya Kim masih terkejut dengan apa yang dilakukannya pada Kwangmin, anak bungsunya.
“Kyuhyun-ah, sebaiknya kau pulang ini sudah malam.” Ucap tuan Kim yang tidak enak dengan Kyuhyun.
“ne. kalau begitu aku pulang dulu.”
Setelah Kyuhyun pergi, Taeyeon pergi ke kamarnya dengan dibantu Shinhye. Nyonya Kim mulai menangis. Tuan Kim hanya menepuk pundak nyonya Kim.
“apa Kwangmin baik-baik saja?” tanya Taeyeon pada Shinhye begitu sampai di kamarnya.
“entahlah. Aku kaget sekali melihat eomma menampar Kwangmin. Padahal kita tahu eomma sangat menyayangi Kwangmin. Eonni istirahat saja, aku mau menemui Kwangmin di kamarnya.”
Dikamar tuan dan nyonya Kim sedang berbincang.
“aku harus memberitahu ini padamu. Tapi aku harap kau jangan dulu memberitahu anak-anak. Tidak enak rasanya menanggung beban ini sendirian.” Ucap nyonya Kim.
“ada apa?”
“aku sangat mencemaskan Taeyeon. Beberapa hari yang lalu aku memeriksakan kesehatan anak-anak. Shinhye dan Kwangmin sehat-sehat saja tapi tidak dengan Taeyeon.”
“apa maksudmu??” tuan Kim agak terkejut.
“Taeyeon sebenarnya menderita penyakit spinocerebellar degeneration.”
“MWO????” nyonya Kim mulai menangis. Tuan Kim memeluknya.
“dia akan kehilangan keseimbangannya dan kesulitan berjalan serta berkomunikasi.” Ucap nyonya Kim terisak. Mata tuan Kim pun mulai berkaca-kaca.
“kenapa harus Taeyeon?? Kenapa tidak aku saja?? Aku rela menggantikannya. Taeyeon masih sangat muda.” Nyonya kim masih terisak, tuan Kim pun semakin mengeratkan pelukannya.
**
Besoknya saat sarapan tuan Kim terus memperhatikan Taeyeon yang duduk didepannya menunggu Kwangmin turun.
“Kwangmin mana?” tanya Taeyeon membuyarkan lamunan ayahnya.
“aku akan memanggilnya” ucap Shinhye bangkit dari duduknya tapi Taeyeon menahannya.
“tidak. Biar aku saja.”
Taeyeon pun berjalan menuju kamar Kwangmin dilantai 2 dan membuka pintu kamarnya yang tidak dikunci.
“Kwangmin-ah, kenapa kau masih disini?” tanya Taeyeon menghampiri Kwangmin yang melamun dipinggir kasur.
“noona, mianhaeyo. Jeongmal mianhae.” Kwangmin memeluk Taeyeon.
“kau tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu. Cepatlah turun yang lain sudah menunggumu.” Lalu mereka berdua pun turun dan sarapan bersama.
“Kwangmin-ah, maafkan eomma.” Nyonya Kim mengelus rambut Kwangmin dan memeluknya.
“ne, eomma.” Jawab Kwangmin membalas pelukan eommanya.
“eomma, appa, kami berangkat dulu. Annyeong.” Ucap Taeyeon, Shinhye dan Kwangmin.
Setibanya dikelas, Taeyeon segera duduk di bangkunya.
“Taeyeon-ssi, kau sudah baikan?” tanya Kyuhyun.
“ne, yeodongsaengku merawatku dengan baik.” Ujar Taeyeon tersenyum.
“oh, syukurlah. Bagaimana dengan Kwangmin?”
“dia baik-baik saja.” Lalu Sunny datang. “Sunny, aku ada kabar bagus hari ini. Nanti istirahat kita berkumpul dengan member Girls’ Generation yang lain ya di ruang OSIS.” Kata Taeyeon.
“memang ada apa? Aaaaahh, aku tahu kau mau bilang kan kalau kau jadian dengan Kyuhyun?” canda Sunny dengan aegyonya.
PLETAKK!
Taeyeon menjitak kepala Sunny, “aniya!! Ini tentang grup kita.” Kesal Taeyeon.
“hehe.. mian..” jawab Sunny sambil mengelus kepalanya yang dijitak Taeyeon. Kyuhyun yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.
Waktu istirahat.
“jinjja??? SM Entertainment itu kan managemennya Super Junior??” kata Yuri.
“waahhh kalau begitu aku bisa ketemu biasku, Siwon-oppa. Siwon-oppa, cup cup cup cup..” lebay YoonA.
“ya!! Yoong! sikapmu menjijikan sekali!!” Tiffany menimpali. YoonA langsung menatap tajam Tiffany.
“hari sabtu besok kita dimintanya untuk datang ke gedung SM. arasseo?” jelas Taeyeon. “oh ya, group adikku juga sepertinya berhasil menarik perhatian pihak SM karena dia juga diundang.” *anggap aja Boyfriend dari SM juga. mian Starship!* XD
“maksudmu Kwangmin?? Wahh adikmu itu memang punya daya tarik yang tinggi. Aku pun sangat tertarik padanya.” Ucap Jessica.
“ingat umur, eonni.” Ujar YoonA, Jessica langsung menjitak kepala YoonA. Semua menertawakan Jessica dan YoonA.
“eonni, aku lapar sekali. Bagaimana kalau sekarang kita ke kantin?” pinta Sooyoung.
Mereka semua pergi ke kantin. Disana sudah ada Kyuhyun yang tengah minum orange juicenya. “itu ada Kyuhyun. Kita duduk disana saja!” ajak Sunny.
“ne, kajja.” kata Taeyeon dan segera menghampiri Kyuhyun. “apa kita boleh duduk disini?” tanya Taeyeon. Kyuhyun mengangguk. Mereka pun memesan makanan. Makanan datang.
“selamat makan!!” ujar Taeyeon. Tapi saat ia mengangkat sendoknya, tangannya bergetar dan tidak bisa digerakan hingga sendoknya jatuh.
“Taeyeon-ssi, kau kenapa?” Kyuhyun ternyata terus memperhatikan Taeyeon. Tapi Taeyeon diam saja dengan tatapan kosong. Hingga akhirnya tersadar setelah Seohyun menyentuh tangannya.
“kau kenapa, eonni?”
“ah, ani. Ayo kita makan.” Sahut Taeyeon.
**
Sepulang sekolah Taeyeon dan member Girls’ Generation hendak pergi ke studio dance untuk berlatih.
“Taeyeon, kau mau kemana?” Kyuhyun menghampiri Taeyeon.
“aku mau latihan dance. Kau mau ikut?”
“apa aku tidak akan mengganggu?”
“tentu saja tidak. Kajja. Teman-temanku sudah menunggu disana.” Kata Taeyeon.
Kyuhyun menggandeng tangan Taeyeon. Taeyeon terkejut dan menoleh ke arahnya.
“bolehkan?” tanya Kyuhyun tersenyum.
“eh? mmm.., ne.” gugup Taeyeon.
Kyuhyun menonton mereka berlatih dance. Ia terus memperhatikan Taeyeon dan tiba-tiba…. BRUUKKKK!!
“Taeyeon!!” “eonni!!” semua mengerubungi Taeyeon yang jatuh dan tidak sadarkan diri. Rahangnya berdarah dan segera dilarikan ke rumah sakit. Kyuhyun pun menghubungi keluarga Taeyeon.
“dimana Taeyeon?? dimana Taeyeon??” panik nyonya Kim sesampainya di rumah sakit.
“dokter sedang memeriksanya.”jawab Kyuhyun.
“kenapa dia bisa jatuh?” tanya tuan Kim.
“eonni sedang berlatih dance bersama kami dan tiba-tiba saja dia jatuh dan pingsan. Kami langsung membawanya kemari karena rahangnya mengeluarkan darah banyak sekali.” Terang Seohyun. Nyonya Kim menangis dipelukan tuan Kim. Lalu dokter keluar.
“ah, nak Jaejoong bagaimana keadaan Taeyeon kami?” tanya nyonya Kim.
“Taeyeon sudah sadar hanya saja dia terluka di bagian rahangnya. Kalian sudah boleh menjenguknya. Ajussi, ajumma, bisa kita bicara sebentar?”
“ne,” orangtua Taeyeon pun pergi dengan dokter Jaejoong.
-di kamar periksa Taeyeon-
“Eonni, bagaimana keadaanmu?”
“aku baik-baik saja.” Jawab Taeyeon dan kemudian menyadari ketidakhadiran Kyuhyun. “Kyuhyun mana? Bukankah kalian kesini dengannya?” tanya Taeyeon. 8 member itu pun celingukan.
“mungkin sedang ke toilet.” Jawab Tiffany.
‘kemana dia?’ gumam Taeyeon.
To Be Continue

gimana?^^
oh ya, abis ini mungkin author mo hiatus dulu soalnya author lagi sibuk ngerjain tugas kuliah author. PPL, ngajar di SMA. tapi do’ain aja mudah-mudahan semuanya lancar dan punya waktu ngurus blog ini biar ga ada acara hiatus-hiatusan segala.
tinggalkan pesan.
Annyeong~

[FF] One Liter of Tears (3)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun
Support cast : Jo Kwangmin, Park Shinhye, Kim Jaejoong, and others. You’ll find them later^^
Genre : School life, Family life, Angst, Romance
Warn : Typo bertebaran, hampir mirip dengan doramanya.
Lagi ngubek-ngubek(?) laptop nemu ni ff. sama sekali ga inget kalo aku pernah bikin ni ff. ff ini diambil dari salah satu dorama Jepang favoritku yang pernah dijiplak sinetron Indonesia 😥
FYI nih, aku ga ngejiplak lho! mungkin hanya ngambil main topicnya aja. yaitu Spinocerebellar Degeneration. selebihnya mengarang indah. kekeke~
jangan lupa, abis baca comment yo~^^

-Chapter 3-
“Kyuhyun-ssi, apa kau menyukai Taeyeon?” tanya Jaejoong.
“mungkin…” jawab Kyuhyun. Jaejoong membelalakan matanya.
“mungkin aku menyukainya. Karena perkataanya dulu menyadarkanku yang membenci orangtuaku sendiri.”
-flashback-
“Kyuhyun! Kau mau kemana?” teriak ayah Kyuhyun mengejarnya yang hendak keluar dari rumah. Kyuhyun tidak menjawab. Ia lalu membuka pintu pagarnya dan tanpa sengaja melihat Taeyeon yang kebetulan lewat.
“Kyuhyun-ssi?” Taeyeon kaget. Mereka saling bertatapan beberapa detik lalu Kyuhyun menarik tangan Taeyeon pergi dari tempat itu. Mereka akhirnya duduk di bangku yang ada dipinggir sungai.
“aaaahhhh… segar sekali udara disini.” Ucap Taeyeon senang. Ia menoleh ke Kyuhyun yang duduk diam saja disebelahnya. “Kyuhyun-ssi, waeyo? Gwaenchana?”
“aku kabur dari rumah.”
“mwo??” Taeyeon terkejut dengan ucapan Kyuhyun.
“ne. Aku membenci ayahku.”
“eh?? Kalau aku boleh tahu kenapa?”
Kyuhyun menatap Taeyeon sekilas dan kembali menatap sungai didepannya. “ibuku belum lama meninggal tapi dia sudah mau menikah lagi.”
“Kyuhyun-ssi..”
“jangan menatapku dengan pandangan menyedihkan seperti itu.”
“mianhae.” Taeyeon menunduk. Kyuhyun menghela napasnya dan kembali berbicara.
“ayahku bilang ini demi aku supaya tidak lagi larut dalam kesedihan kehilangan ibuku tapi bagaimana mungkin aku bisa melupakan ibu kandungku sendiri. Dia yang melahirkanku dan juga membesarkanku. Tidak akan ada yang bisa menggantikan posisinya. Sepertinya dia sudah tidak mencintai ibuku lagi karena lelah mengurusi penyakit yang diderita ibuku sewaktu masih hidup dan berniat menyingkirkanku juga. Bahkan ia meninggalkan kuburan ibuku di Jepang. Karena itu waktu aku dipindahkan kesini aku terus menghindar darinya. Aku ingin menentukan jalan hidupku sendiri. Saat aku datang ke sekolah disini aku terus berusaha melarikan diri dan akhirnya aku bertemu denganmu yang waktu itu terjatuh dan berlari ke kelasmu.” Terang Kyuhyun. Taeyeon mendengarkan dengan seksama.
“apakah calon ibumu itu tidak baik padamu?” tanya Taeyeon hati-hati.
“aniya. Dia orang yang cukup baik. Tapi aku kecewa dengan keputusan ayahku yang tiba-tiba.”
“mungkin ayahmu ada benarnya juga..”
“mwo???” Kyuhyun terkejut dengan ucapan Taeyeon.
“lihatlah dari sisi positivenya. ayahmu tidak ingin kau terus bersedih dengan kepergian ibumu. Makanya dia mencari wanita lain yang baik untuk mengurusmu. Tidak sepantasnya kamu berpikiran bahwa ayahmu membencimu juga ibumu. Apa kau tidak pernah berpikir kesitu?“ Ucapan Taeyeon membuat Kyuhyun berpikir sejenak.
“Taeyeon-ssi, gomawo.” Ucap Kyuhyun tersenyum pada Taeyeon.
-Flashback End-

**
Mereka akhirnya pulang dari stadium itu. “Ajussi, ajumma aku pulang dulu. Maaf aku tidak bisa mengantar kalian pulang.” pamit Jaejoong saat keluar dari stadium. “ne, tidak masalah.” Ucap Tuan Kim menepuk pundak Jaejoong.
“Taeyeon-ah, sunbae pergi dulu. Hati-hati pulangnya.” Jaejoong mengecup kening Taeyeon tiba-tiba dan sukses membuat Taeyeon mematung. Kyuhyun menatap Jaejoong dengan raut wajah yang dingin. Jaejoong pun pergi dengan mobilnya.
“Taeyeon, chukkae!” ucap Kyuhyun.
“ne, gomawo, Kyuhyun-ssi.”
Lalu tiba-tiba seorang pria berlari kearah mereka
“permisi, bolehkah aku berbicara dengan Taeyeon-ssi?” ucap pria itu.
“ada masalah apa?” tanya tuan Kim.
“begini, saya Joon dari perusahaan SM Entertainment. Kami sedang mencari artis baru dan setelah tadi menyaksikan Taeyeon-ssi dan Girls’ Generation saya berinisiatif untuk mengorbitkannya.”
“jinjja?? Wahhh, eonni! Kau akan jadi artis seperti Wonder Girls.” Seru Shinhye.
“terserah kau Taeyeon.” Ucap tuan Kim.
“baiklah.” Ujar Taeyeon.
“sebentar, bukankah ini salah satu member Boyfriend itu?” tanya orang SM itu pada Kwangmin.
“ah ne, Kim Kwangmin imnida.” Kwangmin membungkukan badannya memperkenalkan diri.*mian marganya diganti*
“apa kalian kakak adik? Wahh sepertinya kami sudah menemukan calon artis-artis baru. Saya tadi juga berminat untuk mengorbitkan Boyfriend. Kalau begitu bagaimana kalau kau ikut noonamu ini denganku mengobrol di café sana?”
“wahh eonni dan namdongsaengku akan jadi artis!” seru Shinhye lagi.
“kalau begitu kalian kami izinkan. Kyuhyun-ssi, bisakah kau ikut dengan mereka? Tolong jaga mereka. Aku hanya mempercayaimu karena kau teman dekat Taeyeon.” Ucap nyonya Kim.
“baiklah. Dengan senang hati.” Jawab Kyuhyun. Mereka berempat pun pergi ke café yang dituju dan membicarakan masalahnya.
**
Diperjalanan pulang.
“noona, apa kau pacaran dengan Kyuhyun-hyung? Aku lihat kalian pasangan yang cukup serasi dan kalian sering bersama-sama.” Goda Kwangmin dan lari takut noonanya marah.
“mwo?? Ya!! Kwangmin-ah!! Aisssshh anak itu, benar-benar.” Kesal Taeyeon lalu mengejar Kwangmin. Kyuhyun hanya tersenyum melihat kelakuan kakak adik itu hingga akhirnya…
BRUUKKKK!!
Taeyeon terjatuh.
“Taeyeon!!” Kyuhyun berlari menuju Taeyeon. Kwangmin pun berbalik, “noona!!” Kwangmin menghampiri Taeyeon.
“noona, gwaenchanayo??? Mianhae jeongmal mianhae…” sesal Kwangmin.
“sudahlah aku tidak apa-apa.” Ucap Taeyeon. Begitu hendak berdiri, “aaaawhh..” Taeyeon tidak bisa berdiri.
To Be Continue

[FF] One Liter of Tears (2)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun
Support cast : Jo Kwangmin, Park Shinhye, Kim Jaejoong, and others. You’ll find them later^^
Genre : School life, Family life, Angst, Romance
Warn : Typo bertebaran, hampir mirip dengan doramanya.
Lagi ngubek-ngubek(?) laptop nemu ni ff. :D sama sekali ga inget kalo aku pernah bikin ni ff. ff ini diambil dari salah satu dorama Jepang favoritku yang pernah dijiplak sinetron Indonesia 😥
FYI nih, aku ga ngejiplak lho! mungkin hanya ngambil main topicnya aja. yaitu Spinocerebellar Degeneration. selebihnya mengarang indah. kekeke~
jangan lupa, abis baca comment yo~^^

-Chapter 2-
“aku haus sekali!” ucap Taeyeon lalu mengambil air yang ada digelas. Namun tiba-tiba gelas yang dipegang Taeyeon lepas dari genggamannya.
“eonni! waeyo? Kau tidak apa-apa kan?” tanya YoonA.
“iya, kenapa eonni?” tanya Sooyoung.
“a..aniyo. gwaenchana.” Ucap Taeyeon gugup. Dan berjongkok berniat membersihkan pecahan gelas.
“sudah eonni, biar nanti cleaning service yang membersihkan. Kita sudah dipanggil.” Ucap Tiffany.
“ne, kajja!” ucap Taeyeon yang masih sedikit gugup. ‘kenapa tadi tiba-tiba tanganku tidak bisa digerakan?’ kata Taeyeon dalam hati.
**
Girls’ Generation pun memberikan penampilan terbaik mereka dengan menari dan bernyanyi Run Devil Run. Kemudian disusul dengan penampilan dari Boyfriend. Diantara jajaran bangku penonton ada orangtua dan adik Taeyeon juga ada Kyuhyun. Kyuhyun dan Taeyeon sudah menjadi teman baik. Dokter Kim Jaejoong pun ikut hadir demi menonton orang yang dia sukai, Taeyeon. Nyonya Kim dan dokter Kim sedikit khawatir karena mereka tahu bagaimana kondisi Taeyeon sebenarnya.
Dibelakang panggung, Kwangmin menghampiri Taeyeon.
“noona, penampilan kalian tadi benar-benar hebat. Charanda!!” ucap Kwangmin sambil tersenyum dan mengacungkan kedua jempol tangannya.
“gomawo, Kwangmin-ah!” ucap Taeyeon mengacak-acak rambut Kwangmin.
“ya!! noona, kenapa kau selalu mengacak-acak rambutku?” Kwangmin menggembungkan pipinya sambil merapikan rambut coklatnya.
“aigoo.. neomu kyeoptaaaa!” ucap Seohyun, Sunny dan Tiffany. Kwangmin tampak memerah pipinya.
“omo!! Pipinya memerah!” ucap YoonA seraya mencubit pipi Kwangmin gemas.
“sayang sekali kau masih kecil” celetuk Jessica.
“mwo??” semua serentak heran dengan ucapan Jessica.
“kalau saja dia seumuran denganku, aku dengan senang hati akan menjadikannya namjachinguku.” Ucap Jessica menggoda Kwangmin.
“eh? Oh..mmmm.. noona, aku pergi dulu ya..” ucap Kwangmin gugup sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“ne..” jawab Taeyeon. Kwangmin pun pergi meninggalkan mereka.
Tiba waktunya kompetisi penyanyi solo.
“Eonni, Fighting!” ucap 8 member Girls’ Generation menyemangati Taeyeon yang juga terpilih sebagai peserta penyanyi solo. Taeyeon naik ke panggung, dia menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan kegugupannya.
“NOONAAAAA, FIGHTING!!!” teriak 6 member Boyfriend yang menonton di bangku penonton. Taeyeon tersenyum. kemudian melihat orangtuanya, Shinhye, Kyuhyun dan dokter Kim sekilas. Ia agak sedikit terkejut dengan kehadiran Jaejoong. Taeyeon mulai bernyanyi dengan menyanyikan lagu yang ia ciptakan sendiri waktu masih duduk di bangku SMP. Lagu yang berjudul I Love You ini adalah pelampiasan perasaannya pada sunbaenya yang waktu itu hendak pergi ke Amerika untuk meneruskan kuliah kedokterannya, Kim Jaejoong. Orang yang ia sukai. Taeyeon mulai bernyanyi,
Seuchyeo ganayo uriui sarangeun
Kaseum apeun chuoekingayo
Doraseoneyo keudaeui maeunmeun
Nunmullodo jabeulsun obnayo
My love saranghaeyo, saranghaeyo
Keudae deutgo ittnayo
My love ijimarayo jiuji marayo
Uriui sarangeul
Naui nunmuri keudaen boinayo
haruharu keuriwohamnida
kaseum ddeollideon keudae
ibmachumdo ijeneun chuoeki dwoettnabwayo
My love saranghaeyo, saranghaeyo
Keudae deutgo ittnayo
My love ijimarayo jiuji marayo
Uriui sarangeul
Maeil nan keuriumsoge harureul
Beotineunde keudaen eodittnayo
Naega mianhaeyo mianhaeyo keudae iji mothaeseo
My love dorawajwoyo
Ddeonaji marayo naegyeoteseo jebal

Semua penonton bertepuk tangan sangat kencang. Selama Taeyeon menyanyi Jaejoong tidak berkedip menyaksikannya dan matanya sedikit menguraikan airmata, Kyuhyun yang duduk disebelahnya tanpa sengaja melihat airmatanya itu. Ia tertegun. ‘dia menangis? Apa dia punya hubungan khusus dengan Taeyeon?’ batin Kyuhyun.
Taeyeon membungkukan badannya, “kamsahamnida” ujar Taeyeon. Kemudian menatap Jaejoong sekilas yang tersenyum ke arahnya kemudian kembali ke belakang panggung.
‘Jaejoong-sunbae, kamsahamnida!’ gumam Taeyeon dan airmatanya mengalir dipipi putihnya.
“eonni, wae??” tanya Hyoyeon dan Yuri.
“aniya. Aku hanya terlalu gugup.”
Tiba saatnya pengumuman pemenang. MC naik ke panggung untuk mengumumkannya.
“…pemenang pertama Dance and Sing Battle Competition 2007 tingkat SMA adalah…” penonton dan peserta harap-harap cemas.
“Girls’ Generation!! Dari Jeonju Art High School!!”
Semua bertepuk tangan, Girls’ Generation terharu dan segera naik ke panggung untuk menerima hadiah.
“sekarang waktunya pengumuman pemenang Dance and Sing Battle Competition 2007 tingkat SMP, pemenangnya adalah…” jantung Kwangmin berdebar-debar tidak karuan.
“Boyfriend!! Dari Jeonju Art Junior School!!” member Boyfriend melonjak dan mereka bersemangat naik ke panggung untuk menerima hasil kerja keras mereka.
“sekarang waktunya pengumuman pemenang best singer Competition 2007. Pemenangnya adalah…..Kim Taeyeon dari Jeonju Art High School!!” semua berseru, terutama member Girls’ Generation.
“adik-kakak yang hebat.” Ucap Jaejoong.
“kau benar. Tapi Taeyeon yang terbaik.” Jawab Kyuhyun. Jaejoong melihat ke orang yang duduk disebelahnya itu.
“benar. Taeyeon memang yang terbaik.”
“apa kau menyukainya?” tanya Kyuhyun tiba-tiba tanpa melihat Jaejoong. Jaejoong tercekat mendengar pertanyaan Kyuhyun. “jika kau menyukainya, bicaralah padanya.” Kata Kyuhyun lagi sambil menunduk.
“dulu aku memang pernah menyukainya, bahkan sekarang pun aku masih menyukainya. Tapi aku tidak bisa memberitahunya karena aku sudah dijodohkan dengan yeoja lain yang juga seorang dokter oleh orangtuaku. Aku tidak ingin menyakiti hati Taeyeon.” Ucap Jaejoong. Kyuhyun hanya diam.
“Kyuhyun-ssi, apa kau menyukai Taeyeon?” tanya Jaejoong.
“mungkin……” jawab Kyuhyun enteng. Jaejoong membelalakan matanya.
to be continue..

[FF] One Liter of Tears (1)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun
Support cast : Jo Kwangmin, Park Shinhye, Kim Jaejoong, and others. You’ll find them later^^
Genre : School life, Family life, Angst, Romance
Warn : Typo bertebaran, hampir mirip dengan doramanya.
Lagi ngubek-ngubek(?) laptop nemu ni ff. 😀 sama sekali ga inget kalo aku pernah bikin ni ff. ff ini diambil dari salah satu dorama Jepang favoritku yang pernah dijiplak sinetron Indonesia 😥
FYI nih, aku ga ngejiplak lho! mungkin hanya ngambil main topicnya aja. yaitu Spinocerebellar Degeneration. selebihnya mengarang indah. kekeke~
jangan lupa, abis baca comment yo~^^

-Chapter 1-
Wanita paruh baya itu memasuki sebuah kamar yang tertata rapi. Ia mengamati sekelilingnya yang di dominasi warna biru. Lalu duduk di tepi tempat tidur. Ia membuka laci yang ada dipinggir tempat tidur itu. Kim Taeyeon’s Diary. Itu adalah nama di sampul buku yang ia pegang. Wanita itu berurai airmata. Perlahan ia membuka buku tersebut. Dan mulai membacanya.
**
Yeoja itu terburu-buru berlari di koridor sekolahnya menuju kelas “bagaimana ini aku terlambat, ini gara-gara semalam terlalu lama berlatih vocal. Huaaaaaa..eottokke??” batin Taeyeon. Karena saking paniknya dia terjatuh.
Seorang murid laki-laki melihatnya. Dia hendak menolongnya tapi kemudian dia mengurungkan niatnya karena yeoja itu segera bangkit dan kembali berlari, mengabaikan luka dilututnya akibat terjatuh tadi. Tiba-tiba seseorang memanggil murid laki-laki itu tapi entah kenapa dia malah lari.
Begitu tiba di kelas, Taeyeon menarik napas dalam-dalam begitu dia masuk, dia lega karena ternyata seonsaengnim belum masuk.
“Taeyeon, kenapa kau terlambat? Untung Kangta seonsaengnim belum datang.” tanya Sunny teman sebangkunya.
“aku bangun kesiangan karena tadi malam aku terlambat pulang setelah berlatih vocal bersama adikku, Kwangmin.”
“aigoo.. kau ini. Jaga kesehatanmu Taeng, jangan terlalu capek. Aku lihat semakin hari kau semakin kurus.”
“hehe.. ne. gomawo Sunny-ah.”
Kangta seonsaengnim pun masuk kelas. “anak-anak, maaf saya terlambat. Tadi ada sedikit masalah. Geurae, hari ini kalian kedatangan teman baru dari Jepang. Kyuhyun-ah ayo masuk.” Seonsaengnim memanggilnya. Kemudian munculah anak laki-laki berkulit putih bertubuh tinggi masuk ke kelas itu.
“nah ini teman baru kalian namanya Cho Kyuhyun. Dia orang Korea tapi sejak kecil tinggal di Jepang dan sekarang ia kembali ke tempat kelahirannya untuk menuntut ilmu di Jeonju Art High School ini.” Lanjut Kangta seonsaengnim. Kyuhyun pun memberi salam saling membungkukan badannya, “annyeong.” salamnya dengan ekspresi datar.
“Taeng, anak ini lumayan tampan tapi sepertinya kepribadiannya tidak begitu baik. Lihat saja ekspresinya, dingin sekali.” Bisik Sunny. Taeyeon hanya tersenyum.
“Kyuhyun-ah, silahkan duduk dan jangan membuat masalah lagi.” Pelajaran pun dimulai. Kyuhyun duduk tepat di belakang Taeyeon.
Waktu istirahat, tiba-tiba Kyuhyun menghampiri orang yang duduk didepannya, Taeyeon yang hendak ke kantin.
“apa luka di lututmu baik-baik saja?” tanya Kyuhyun dingin.
“mwo?? Luka?” Sunny terkejut dan melihat lutut Taeyeon. “Taeng, lututmu? Kau terjatuh?”
“ne, tadi aku berlari lalu terjatuh di koridor. Tapi aku tidak menyadari kalau lututku berdarah.” Jawab Taeyeon sambil mengelus-elus lututnya.
“aigoo~ ayo aku antar ke UKS!” ajak Sunny.
“Kyuhyun-ssi, gomawo.” Ucap Taeyeon. Mereka pun pergi ke ruang UKS.
Pulang sekolah, Kyuhyun berjalan menuju tempat sepedanya diparkirkan. Tanpa sengaja ia melihat Taeyeon yang berjalan sendirian sambil berjalan agak pincang. Kyuhyun pun menghampirinya.
“kakimu……?”
“ah, gwaenchana. Kau mau pulang ya?” ucap Taeyeon.
“ne. oh ya, siapa namamu? Cho Kyuhyun imnida.”
“arata, kau tadi mengenalkan dirimu dikelas. Kim Taeyeon imnida. Panggil saja Taeyeon.”
“geurae. Kau mau pulang? Mau aku antar?” masih dengan ekspresi datarnya.
“eh? A..aniyo. tidak usah. Aku pulang dengan temanku, Sunny. Sebentar lagi dia keluar.”
“oh. Baiklah. Aku duluan.” Lalu Kyuhyun pergi mengayuh sepedanya. Sedangkan Taeyeon pulang bersama Sunny naik bis.
“omo!! Noona, kau kenapa?” tanya Kwangmin, namdongsaeng Taeyeon sesampainya dirumah.
“gwaenchana. Aku tadi terjatuh, tapi sudah diobati kok.” Jawab Taeyeon tersenyum. “oh ya, kemana Eomma?” tanya Taeyeon.
“Eomma sedang ke rumah sakit.”
“memangnya siapa yang sakit?” tanya Taeyeon lagi.
“mollayo. Eomma hanya bilang mau menyerahkan file-file. File apa itu aku tidak tahu.” Jawab Kwangmin.
“oh.. Kau sudah makan?”
“belum. Eomma tidak sempat masak.”
“aigoo.. ya sudah aku ke kamar dulu nanti aku masakan untukmu.”
“gomawo, noona.” Taeyeon mengacak-acak rambut adik kesayangannya itu.
**
Sementara itu di rumah sakit..
“positive!” ucap dokter Kim Jaejoong, dokter muda berbakat yang juga sunbaenya Taeyeon.
“mwo??? Jadi..” eomma Taeyeon terkejut.
“nyonya Kim, jeosonghamnida. Tapi Taeyeon menderita spinocerebellar degeneration.. sedikit demi sedikit dia akan mengalami gangguan koordinasi atau keseimbangan. Pergerakannya akan terhambat bahkan terhenti secara tiba-tiba dan tidak bisa mengendalikan syaraf motorik tubuh jika sudah akut dan bisa menyebabkan ia tidak bisa berjalan. Saat ini kami belum menemukan obatnya.” Mendengar itu eomma Taeyeon menangis.
**
Dirumah..
“Kwangmin-ah, Ppali! Hyukjae seonsaengnim sudah menunggu. Hari ini kita ada jadwal latihan dance.” Teriak Taeyeon dari depan kamar Kwangmin. Kwangmin keluar dari kamarnya lalu mereka pergi bersama. Dua kakak beradik ini sangat menyukai bernyanyi dan menari dan guru mereka sama.
Sesampainya di studio dance. Mereka segera berlatih bersama 8 yeoja dan 5 namja lain. Mereka adalah 2 team yang diutus Jeonju Art Junior & High School untuk kompetisi vocal dan dance nasional. Taeyeon bergabung dengan 8 yeoja lainnya dan memberi nama mereka Girls’ Generation sedangkan Kwangmin bersama 5 namja imut lainnya yang diberi nama Boyfriend.
2 jam kemudian..
“bagus. Kalian menunjukan banyak kemajuan. Ingat kompetisi diadakan sebulan lagi. Kalian harus banyak berlatih, arasseo?” ucap Hyukjae seonsaengnim.
“ne, seonsaengnim!” jawab mereka serempak.
“bagus. Latihan berikutnya aku akan mengajak temanku yang juga pelatih dance. Namanya Meng Jia, dia akan khusus mengajari Girls’ Generation. Sekarang kalian boleh pulang. Kalian sudah bekerja keras hari ini.”
Mereka akhirnya pulang. Sesampainya dirumah, semua sudah menunggu Taeyeon dan Kwangmin.
“Eonni, saengi, bagaimana latihan kalian?” tanya Shinhye, adik Taeyeon yang pertama.
“melelahkan sekali, noona!” ucap Kwangmin menyeka keringat dipelipisnya.
“kalian pasti berhasil. Fighting!!” ucap Shinhye menyemangati kakak dan adiknya.
“sebaiknya kalian cepat mandi dan segera makan malam.” Perintah nyonya Kim.
“ne.” jawab Taeyeon dan Kwangmin serempak. Nyonya Kim memperhatikan punggung Taeyeon yang berlalu menuju kamarnya.
“yeobo, waegeurae?” tuan Kim memecahkan lamunannya.
“eh? Emm.. aniya.”
Kemudian semua makan malam bersama.
“eomma, appa, bulan depan Boyfriend dan Girls’ Generation akan berkompetisi. Dan Taeyeon noona juga akan bernyanyi solo. Kalian akan pergi menonton kami kan?” ucap Kwangmin.
“benarkah?? Wah, anak-anak appa memang hebat!”
“eomma, appa, aku juga punya kabar baik. Aku mendapat juara umum.” Ucap Shinhye riang.
“jinja?? Kalian memang kebanggaan eomma dan appa!” kata tuan Kim. Semua tertawa senang kecuali nyonya Kim yang tampak tidak berselera dengan makanannya.
“eomma, waeyo?” tanya Taeyeon.
“Gwaenchana.”ujar nyonya Kim dan segera menyantap makanannya. Taeyeon agak khawatir tapi ia segera menepis kekhawatirannya.
**
Sebulan kemudian..
“eomma, appa, noona kajja!” teriak Kwangmin semangat karena hari ini dia dan noonanya akan berkompetisi.
Sesampainya di stadium tempat mereka akan berlomba merebut kemenangan.
“eonni, aku deg-degan sekali..” ucap Seohyun member Girls’ Generation.
“tenangkan hatimu, Seo. Kita harus semangat! Kita berikan yang terbaik! Fighting!” ucap Taeyeon menyemangati.
“FIGHTING!!”
“aku haus sekali!” ucap Taeyeon lalu mengambil air yang ada digelas. Namun tiba-tiba gelas yang dipegang Taeyeon lepas dari genggamannya.
“eonni! waeyo? Kau tidak apa-apa kan?” tanya YoonA.
“iya, kenapa eonni?” tanya Sooyoung.
“a..aniyo. gwaenchana.” Ucap Taeyeon gugup. Dan berjongkok berniat membersihkan pecahan gelas.
“sudah eonni, biar nanti cleaning service yang membersihkan. Kita sudah dipanggil.” Ucap Tiffany.
“ne, kajja!” ucap Taeyeon yang masih sedikit gugup. ‘kenapa tadi tiba-tiba tanganku tidak bisa digerakan?’ kata Taeyeon dalam hati.
To Be Continue

[FF] Uncommited (Oneshot)

Author : Ashiya
Main Cast : Kim Taeyeon, Kim Jongwoon/Yesung
Support Cast : Super Junior
Genre : Romance(maybe :p)

Apakah disini ada TaeSung Shipper? 😀
Hari ini Ashiya Says publish ff oneshot lagi. untuk para KyuTae Shipper, harap sabar untuk kelanjutan ff yang belum selesai. FF-ff itu sedang di proses kok (duh bahasanya), kalo udah jadi pasti langsung di publish. Selagi ff itu dibikin, diselingi dulu ma ff ini. FF ini author bikin pas comebacknya SuJu untuk album ke-6. 😀
semoga suka.^^ RCL, please!

Dorm Super Junior, 9 Maret 2012, 7 AM
Yesung terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh didapur dan aroma roti panggang yang menusuk hidungnya. Itu pasti Ryeowook yang sedang membuat sarapan untuk member SuJu. Ia beranjak dari tempat tidur menuju toilet dan membasuh wajahnya. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin. “eotteokke hajyo?” gumamnya sembari mengingat kejadian semalam yang membuatnya frustasi sendiri. Ia menyikat giginya dan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai 1.
Saat melewati kamar Leeteuk, Yesung berhenti dan membuka pintu kamar itu perlahan. Leeteuk masih tidur karena ia baru pulang jam 4 pagi setelah mengurus berbagai hal mengenai comeback album keenam Super Junior dengan managernya di kantor SM. “dia sudah pergi.” batin Yesung dan menutup kembali pintu kamar itu.
“pagi, hyung!” sapa Ryeowook sembari membawa piring-piring berisi roti panggang. Yesung hanya membalasnya dengan tersenyum dan mengangguk. Tidak berapa lama kemudian beberapa member mulai turun dan menduduki meja makan. “Leeteuk hyung belum bangun?” tanya Ryeowook.
“belum. Mungkin kelelahan karena dia baru pulang jam 4 pagi.” Jawab Kangin sembari menyantap roti panggangnya.
“ajussi itu semangat sekali menyelesaikan album keenam kita.” Canda Donghae.
“sejak kapan kau memanggilnya dengan sebutan ajussi?” heran Eunhyuk.
“sejak assisten manager kita…” Donghae tidak melanjutkan ucapannya dan raut wajahnya berubah murung. Begitu pun dengan member yang lain.
“he..hey!! kenapa jadi diam begini? Ah..hahaha…” Shindong mencoba mencoba mencairkan suasana.
“aku duluan.” Sahut Yesung sembari beranjak dari kursinya dan berjalan menuju balkon meninggalkan para dongsaengnya yang menatapnya iba.
**
Yesung menghela napasnya. Akhir-akhir ini ia sering menyendiri di balkon itu. Getar ponsel membuyarkannya dari lamunannya tentang yeoja yang akhir-akhir ini selalu membayangi pikirannya. Satu pesan masuk dari orang yang sedang ia pikirkan. Cepat-cepat ia menggeser ponsel touchscreennya dan membaca isi pesan itu.
oppa, bisa kita bertemu di café Genie jam 10?
Yesung kembali menghela napasnya. Dengan ragu ia membalasnya dengan mengiyakan pertemuan itu. sebenarnya ia tidak ingin menemuinya karena tidak ingin mendengar kalimat yang akan di ucapkan yeoja itu.
**
Jam 9.45 ia mulai bersiap-siap meninggalkan apartement SuJu.
“hyung, kau mau kemana?” tanya Ryeowook melihat Yesung sedang menalikan sneakers putihnya.
“aku keluar sebentar.” jawab Yesung seraya berdiri dan berjalan menuju pintu.
“sampaikan salam dariku dan member lainnya.” Ucap Ryeowook yang membuat Yesung berbalik dan menatap heran si eternal maknae itu. “kau akan menemuinya kan?” sambung Ryeowook seolah mengerti maksud tatapan Yesung. Yesung kembali berbalik dan mulai berjalan meninggalkan apartement.
**
Tepat jam 10 Yesung tiba di café Genie. Ia dapat langsung melihat seorang yeoja tengah menunggunya dengan wajah yang menunduk. Tanpa menyapa Yesung duduk dihadapannya sehingga yeoja itu menaikan wajahnya dan menatap Yesung yang terdiam.
“oh, kau sudah datang?” ucap yeoja itu sembari tersenyum samar. Yesung tidak menjawabnya dan hanya memperhatikan sebuah koper pink yang tergeletak disamping yeoja itu duduk.
“jadi, kau benar-benar sudah mengambil keputusanmu?” tanya Yesung dingin sambil menatap yeoja itu yang kembali menundukan wajahnya.
“ne.” jawab yeoja itu pelan namun masih terdengar jelas ditelinga pemilik best vocal Super Junior itu.
Yesung mengepalkan tangan kanannya menahan emosi yang sudah ia tahan sejak semalam saat keduanya membahas hal yang sama. “member Super Junior menitipkan salam untukmu, Kim Taeyeon-ssi.”ucap Yesung dingin.
Taeyeon mendongakkan wajahnya melihat Yesung yang segera mengalihkan pandangannya ke luar jendela café itu seolah tidak ingin melihat wajah Taeyeon. Ia sedikit terkejut saat Yesung menyebut namanya dengan Kim Taeyeon-ssi. Tidak seperti biasanya dengan sebutan Taeng, Taengoo, Taetae atau Taeyeon-ah. Ia merasa sesak dan berusaha menahan airmatanya.
“o..oppa..” lirih Taeyeon.
Yesung kembali menatap Taeyeon dengan tatapan tidak senang. “kau memanggilku oppa?” ujarnya dingin. Ia mendengus mendengar kata itu. “kau masih berani memanggilku oppa setelah kau memutuskan untuk menghentikan kontrak sebagai asisten manager dan menolak memperpanjangnya??” ujar Yesung dengan sedikit membentak tidak memperdulikan tatapan aneh orang-orang yang ada di café itu. Ia hanya mengeluarkan emosi yang ia tahan sejak semalam. Taeyeon kembali terdiam dan menundukan kepalanya. “terserah apa yang akan kau lakukan. Aku tidak peduli. Kau bukan siapa-siapa bagiku.” Sambung Yesung dingin dan kembali menatap kearah lain.
Taeyeon memejamkan matanya dan seketika itu airmata mengalir di pipi putih susunya. Ia tidak dapat menahannya terlebih saat mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Yesung. Cepat-cepat ia menghapusnya tidak ingin Yesung melihatnya menangis.
“Geurae. Aku pamit sekarang.” Taeyeon berdiri dan meraih kopernya. Taeyeon menatap Yesung yang masih tidak ingin memandangnya. “annyeongi keseyo.” Taeyeon membungkukan badannya. Yesung masih mengacuhkannya. Taeyeon menghela napasnya dan mulai melangkah keluar menyeret kopernya dari café dengan airmata yang kembali mengucur deras membasahi pipinya.
**
“aku pulang.” Ujar Yesung memasuki apartement dengan lesu.
“dia sudah kembali ke Jepang?” tanya Ryeowook yang dibalas anggukan lemah Yesung. Ryeowook menghela napasnya, “kau tidak menahannya dan mengungkapkan perasaanmu?” tanya Ryeowook lagi.
“ani.” Jawab Yesung sambil berjalan menuju kamarnya.
“semoga kau tidak menyesal, hyung!” ujar Ryeowook.
Yesung menutup pintunya dan berdiri membelakangi pintu. Ia memejamkan matanya dan duduk menekuk kakinya masih membelakangi pintu. “apa aku menyesal tidak menahannya? Bahkan aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun padanya.” ucap Yesung dalam hati. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku sweaternya dan membuka kotak itu. Awalnya benda itu akan ia berikan pada Taeyeon yang juga (mantan) asisten manager Super Junior semalam saat ia dan member SuJu lainnya (minus Leeteuk) memberikan Taeyeon surprise party yang juga mungkin menjadi moment terakhir berkumpul dengan Taeyeon. Ia mengacak rambutnya frustasi. “babo!!”
**
Pagi hari Yesung kembali bangun. Ia menengok ke tempat tidur disebelahnya, Ryeowook sudah tidak ada disana. Ia beranjak ke kamar mandi. Ia membasuh wajahnya menatap pantulan wajahnya di cermin dan tiba-tiba saja ia merasa ada yang aneh hari itu.
Saat ia berganti pakaian ia mencium wangi roti panggang. Sepertinya beberapa hari ini Ryeoowok malas memasak. Yesung mulai membuka pintu keluar dari kamarnya. Ia berhenti didepan kamar Leeteuk dan Kangin. Ia menatap pintu bercat putih itu. kamar itu adalah kamar Taeyeon selama 2 tahun belakangan ini saat menjadi asisten manager. Karena itu pula, Leeteuk pindah ke kamar member lain. Dan saat itu Kangin masih wamil.
Yesung membuka pintu kamar itu berharap Taeyeon masih tidur di ranjang putih itu. Namun yang ia lihat adalah leadernya yang tertidur pulas. Ia pasti pulang larut lagi. Yesung memasuki kamar itu dan melihat sekeliling kamar itu. Ia teringat saat ia membantu Taeyeon mengurusi schedule Super Junior di kamar itu dan juga saat ia diam-diam mencium kening Taeyeon yang tengah tertidur pulas saat ia sakit karena kelelahan mengurus Super Junior.
“Yesung-ah, kau sedang apa disini?” tanya Leeteuk yang masih setengah sadar mengejutkan Yesung.
“oh, aniyo. Apa aku mengganggumu tidurmu?”
“ani.” Jawab Leeteuk singkat sambil kembali mencari posisi tidur yang nyaman.
“apa kau pulang larut lagi?”
“ne. aku baru pulang jam 4 pagi..” jawab Leeteuk dengan mata yang terpejam dan kembali tertidur.
Yesung keluar dari kamar itu karena tidak ingin mengganggu Leeteuk.
“pagi, hyung!” sapa Ryeowook sembari membawa piring-piring berisi roti panggang.
“ne.” jawab Yesung seraya menarik kursi dan mendudukinya. Beberapa member mulai turun dan berkumpul di meja makan. “Leeteuk hyung belum bangun?” tanya Ryeowook. Yesung mendongakkan kepalanya merasa pernah mengalami ini sebelumnya.
“belum. Mungkin kelelahan karena dia baru pulang jam 4 pagi.” Jawab Kangin sembari menyantap roti panggangnya.
“ajussi itu semangat sekali menyelesaikan album keenam kita.” Canda Donghae.
“sejak kapan kau memanggil Leeteuk hyung dengan sebutan ajussi?” heran Eunhyuk.
“sejak assisten manager kita…” Donghae tidak melanjutkan ucapannya dan raut wajahnya berubah murung. Begitu pun dengan member yang lain.
“he..hey!! kenapa jadi diam begini? Ah..hahaha…” Shindong mencoba mencairkan suasana.
Yesung menatap Kangin, Donghae, Eunhyuk dan Shindong bergantian. “de javu?” batin Yesung. “aku duluan.” kata Yesung sembari beranjak dari kursinya berjalan menuju kamarnya. Ia duduk di kursi depan keyboard Ryeowook dan merasa sangat aneh dengan hari itu.
Drrtt.. drtt.. Yesung membuka pesan yang masuk ke ponselnya.
oppa, bisa kita bertemu di café Genie jam 10?
Yesung membelalakan matanya membaca pesan dari…..Taeyeon!! “ige mwo..” ucapan Yesung terhenti saat ia tiba-tiba teringat kembali saat Ryeowook menyapanya dan juga ucapan member lain yang seperti pernah ia dengar sebelumnya. Ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju balkon. Ia dapat melihat dengan jelas beberapa perlengkapan pesta ulang tahun yang belum di bersihkan seperti balon, pita, topi yang masih berserakan. “apa maksud semua ini?” batin Yesung.
Ia kembali melihat ponsel yang ada di genggamannya. Ia melihat sudut kanan atas ponselnya ‘March 9 2012’. Ia kembali membelalakan matanya. “apa aku sedang bermimpi?” gumam Yesung, “ani. Ini nyata. Lalu..apa kemarin itu hanya mimpi?” gumam Yesung lagi. Yesung menatap lekat-lekat nama ‘Taengoo’ yang tertera di ponselnya. Ia memutuskan untuk menelpon Taeyeon.
“yeoboseyo?” ucap seseorang diseberang sana. Suara yang sangat familiar di telinga Yesung.
“Ta..Taeyeon?”
“ne?”
“aku..aku akan menemuimu di café Genie jam 10.” Ucap Yesung setelah terdiam beberapa saat.
**
“hyung, kau mau ke…”
“aku keluar sebentar.” jawab Yesung memotong pertanyaan Ryeowook seraya berdiri dan berjalan menuju pintu dengan tergesa-gesa.
“sampaikan sa….”
“akan ku sampaikan salam kalian!” sahut Yesung berlari keluar apartement meninggalkan Ryeowook yang bingung dengan tingkah Yesung.
**
Masih ada waktu 15 menit sebelum jam menunjukan tepat jam 10, Yesung sudah berada di café itu. Dengan perasaan yang tidak menentu ia menunggu Taeyeon yang belum datang.
Ting!
Bunyi lonceng kecil di atas pintu café membuat Yesung menoleh kearah suara. Ia dapat melihat Taeyeon masuk dengan menyeret koper pink berjalan ke arahnya. Rahang Yesung menegang dan ia mengepalkan tangannya.
“annyeong!” sapa Taeyeon canggung namun Yesung tidak menjawabnya. Ia dapat melihat Taeyeon mengenakan pakaian yang sama seperti yang ia lihat sebelumnya. Entah itu mimpi? de javu? atau…mungkinkah ia di beri kesempatan kedua dengan kembali ke sehari sebelumnya?
““jadi, kau benar-benar sudah mengambil keputusanmu?” Yesung masih ingat kalimat itu yang ia tanyakan disaat Taeyeon akan meninggalkannya.
“ne.” jawab yeoja itu pelan. Yesung tercekat dengan ucapan Taeyeon. Ini benar-benar seperti ia diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
Yesung menatapnya dan tanpa ia sadari ia menitikan airmatanya.
“o..oppa?” kaget Taeyeon melihat Yesung yang menangis dihadapannya.
“Taeyeon-ah, jebal..” Yesung menatap lekat-lekat mata coklat Taeyeon, “tetaplah disini..”
Taeyeon menunduk tidak ingin Yesung melihatnya menangis, “mianhae.. aku harus pergi.” Taeyeon berdiri dan hendak meraih kopernya namun Yesung mencegahnya untuk melakukan itu.
“jebal..” ucap Yesung menggenggam pergelangan tangan Taeyeon. “aku tidak peduli kau mau menjadi asisten manager kami lagi atau tidak. Tapi.. ku mohon tetaplah di sini.”
Taeyeon menatap Yesung dengan mata berkaca-kaca. “ani.” Jawab Taeyeon, “tidak ada lagi alasan untukku tetap di..”
CHU~
Yesung memotong ucapan Taeyeon dengan mencium bibirnya. Taeyeon membelalakan matanya dan ia dapat melihat dengan jelas Yesung yang kembali mengeluarkan airmatanya dengan mata terpejam sembari tetap mencium bibir mungilnya. Taeyeon tidak melawan maupun membalas ciumannya. Ia hanya terdiam membiarkan Yesung tetap menempelkan bibirnya.
Sesaat kemudian Yesung melepaskan ciumannya dan menatap lekat-lekat wajah Taeyeon. “saranghae.” ucap Yesung pelan namun masih dapat didengar dengan jelas oleh Taeyeon. Taeyeon memeluk Yesung dengan erat dan begitupun dengan Yesung.
“Taeng-ah..” ucap Yesung masih memeluknya.
“ne?”
“saengil chukkae.” mendengar itu Taeyeon melepas pelukannya dan tersenyum menatap Yesung.
“gomawo.” Balas Taeyeon.
Yesung teringat sesuatu dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku sweaternya dan memberikannya pada Taeyeon. “ige mwoya?”
“buka saja.” sahut Yesung tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Taeyeon.
Taeyeon tersenyum melihat isi kotak itu, “yeppeuta” ucapnya sambil mengelus sebuah kalung dengan liontin bintang.
“berbaliklah! Biar aku yang pakaikan.” Taeyeon mengangguk dan menuruti ucapan Yesung.
“gomawo, oppa.” Ucap Taeyeon kembali berbalik menghadap Yesung. “aku tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikanmu.”
“cukup dengan tetap disampingku.” Yesung mengecup kening Taeyeon.

-The End-