[FF] Trouble Make – Chapter 8

Cast : SM Family
Genre : School Life, Friendship
Length : 26 Chapters
P.S : FF ini terinspirasi (mungkin bisa dibilang seperti itu) dari novel terjemahan karya Enid Blyton yang berjudul The Naughties Girl Again. Author ga bermaksud memplagiat karena ceritanya sendiri TIDAK diambil 100% dari novel tersebut dan juga menyertakan judul dan pengarang novel aslinya.

–Trouble Maker– chapter 8 : The Meeting
Beberapa setelah kejadian itu, keadaan jadi tidak begitu menyenangkan. Terasa banyak sekali permusuhan. Contohnya, Amber sama sekali tidak mau berbicara dengan Sulli. Tentu saja mengingat apa yang telah dilakukan Sulli. Tapi selain tidak mau berbicara pada Sulli, ternyata Amber mulai membicarakan Sulli juga. Menjelek-jelekkannya. Seperti Sulli yang suka sekali makan. Sulli memang seperti terus merasa lapar dan akan makan sangat banyak. Dan Amber mengatakan bahwa Sulli itu rakus.
“benar-benar membuatku ingin muntah melihat si rakus Sulli makan.” Kata Amber pada Tiffany saat sedang minum teh. “lihat saja, ia sudah menghabiskan 7 potong roti berlapis mentega, 3 kue kecil, sekotak kimchi dan sepotong besar kue ulang tahun pemberian Taemin.”
Tiffany tidak menanggapi.
Ia memang tidak suka bertengkar. Tapi Taeyeon yang ikut mendengar langsung meluapkan amarahnya dan membela Sulli.
“itu sudah keterlaluan, Amber!” Kata Taeyeon. “Sulli bukannya rakus! Ia memang selalu merasa sangat lapar saat makan. Aku juga begitu! Dan aku belum pernah melihat Sulli makan banyak hanya karena ingin makan saja, dan bukan untuk mengisi perutnya yang lapar. Ia juga tidak mau makan lebih dari bagiannya, kalau makanan yang ada tidak cukup untuk semua orang. Dan kau benar-benar kurang kerjaan sekali menghitung apa yang dimakan Sulli.”
“kenapa tidak.” Timpal Amber. “kau akan heran bahwa hitunganku ternyata benar. Sulli memang rakus. Sungguh menjijikan.”
“kau sendiri bagaimana?? Berapa banyak permen yang kau habiskan tiap hari?” balas Taeyeon. “kau juga rakus. Tidak pernah menawarkan satu pun pada temanmu!”
“sudahlah! Jangan diteruskan.” Lerai Tiffany yang merasa tidak enak diantara pertengkaran itu. “aku tidak tahu apa yang terjadi di kelas kita. Selalu saja ada pertengkaran!”
Amber meninggalkan tempat itu. Taeyeon mengambil kotak catnya dan membantingnya keras-keras ke meja, bersiap-siap akan menggambar peta. Wajahnya sesuram langit mendung.
“Taeyeon! Bisa-bisa kau memecahkan kotak cat itu!” seru Tiffany. “aigoo, coba lihat mukamu di kaca! Seram!”
“paling sedikit kau harus membela Sulli.” Kata Taeyeon. “aku tidak akan membiarkan siapapun menjelek-jelekan temanku. Aku akan ikut campur membelanya.”
“kurasa kau makin memperburuk keadaan dengan membela Sulli. Lebih buruk dari pada diam saja sepertiku,” kata Tiffany. “aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini kau begitu pemarah!”
“ani!” kata Taeyeon. “bukan aku pemarah, tapi keadaan disekelilingku yang tidak karuan. Pokoknya aku tidak akan membiarkan si muka bintik-bintik itu mengatakan hal buruk tentang Sulli. Sulli anak baik.”
Beberapa menit kemudian Sulli masuk ke ruangan tersebut dengan wajah marah. Ia duduk menghempaskan diri di kursi. Tiffany menghampirinya.
“aigoo! Ini ada lagi yang wajahnya seperti langit mendung!” kata Tiffany. “kau kenapa? Wajahmu masam sekali.”
“si jahat Amber itu! ia berkata pada Onew kalau kemarin aku meminjam sepedanya tanpa izin lebih dulu. Padahal aku tidak memakai sepeda Onew. Aku memakai sepeda Taemin. Dan aku sudah minta izinnya! Ban sepedaku bocor.”
“aigoo, Amber benar-benar kelewatan!” geram Taeyeon. “sudah 2 kali dia menjelek-jelekanmu. Aku akan menemuinya, dimana dia sekarang?”
“dia ada di gang, di luar, masih membicarakanku pada Onew.” Kata Sulli. “katakan apa yang ingin kau katakana padanya. Biar dia kapok!”
“hajima, Taeng!” kata Tiffany. “kau tidak usah ikut campur! Nanti keadaan semakin buruk.”
Tapi Taeyeon sudah bergegas keluar. Ia melihat Amber dan langsung mendekatinya.
“dengar, Amber!” kata Taeyeon. “kalau kau tidak berhenti menjelek-jelekan Suli, akan ku laporkan kau ke Rapat Besar nanti!”
“bagaimana tentang kata-kata kurang ajar Sulli tentang aku didepan semua anak itu?” sahut Amber dengan suara rendah dan gemetar. “berani sekali dia mengejekku seperti itu!”
“mungkin kata-kata itu keji, tapi bukannya tidak benar!” tukas Taeyeon. Tapi ia segera menyesal telah mengatakan kalimat itu. tapi terlambat. Kata-kata itu tidak bisa ditariknya lagi. Amber berpaling dan langsung pergi tanpa berkta-kata lagi.
Amber benar-benar takut kalau ia dilaporkan di Rapat Besar. Ia memutuskan untuk berhenti membicarakan Sulli. Tapi ia tetap akan membalas Sulli. Apa saja yang akan membuat Sulli dihukum. Dan juga Taeyeon yang suka ikut campur urusan orang lain itu.
“aku akan sangat hati-hati, agar tidak ada yang mencurigaiku!” pikir Amber. “aku akan membunyikan buku mereka. Atau kutumpahkan tinta ke tugas mereka. Atau hal-hal kecil lain yang bisa menyebabkan mereka mendapat kesulitan. Pokoknya aku akan membalas mereka!”
Rapat Besar sekolah tiba. Anak-anak mengambil tempat masing-masing, dan rapat pun dimulai.
Pada pengumpulan uang, banyak sekali uang yang masuk, sebab ada 3 anak yang berulang tahun dan mendapat kiriman uang dari rumah.
“hari ini kita kata kaya,” kata Siwon, sambil mengguncangkan kota uangnya. “bagikan uang seperti biasa, Seohyun, dan uang tambahan 500 won untuk Krystal. Nah, ada yang minta uang tambahan?
Kyuhyun berdiri.
“bolehkah aku mendapatkan 5000 won untuk biaya mengganti kaca jendela?” tanyanya. “kemarin aku memecahkan satu, di salah satu ruang kelas.”
“tidak sengaja atau karena lalai?” tanya Siwon.
“aku sedang bermain bola basket.” Kata Kyuhyun.
“seharusnya kau tahu, pada semester lalu kita sudah membuat peraturan untuk tidak membawa bola apapun di koridor kelas.” Kata Siwon. “bawa bola berarti ada kaca pecah.”
“aku lupa pada peraturan itu,” kata Kyuhyun. “tapi kalau bisa aku minta uang tambahan itu. 5000 won terlalu banyak bagiku. Maaf, Siwon.”
Dewan Juri membicarakan permintaan itu. mereka tahu bahwa 5000 won sangat terlalu banyak untuk seorang yang setiap minggunya hanya menerima 2000 won. Tapi Kyuhyun memang telah melanggar peraturan yang sudah ditetapkan dan ia sendiri ikut membuatnya semester lalu. Kenapa uang milik sekolah harus membiayai kerusakan karena kelalainnya?
Akhirnya mereka mencapai kesepakatan. Siwon mengetuk meja agar semua diam. “apakah ada anak lain yang bermain denganmu waktu itu?” tanya Siwon.
“memang ada.” Kata Kyuhyun. “tapi waktu aku melemparkan bola itulah kaca pecah.”
“Dewan Juri berpendapat bahwa uang yang 5000 won itu tidak layak keluar dari kotak uang sekolah,” kata Siwon. “tapi mereka juga berpendapat tidak seharusnya kau sendiri yang membayarnya. Rundingkanlah dengan mereka yang bermain denganmu. ajak mereka iuran membayar kaca itu. kukira itu cukup adil.”
Seorang namja berdiri.
“aku ikut bermain waktu itu. aku akan membayar bagianku. Aku rasa keputusan itu memang adil.” Kata namja bernama Leeteuk itu.
Dua orang berdiri, seorang namja dan yeoja, Yunho dan Yuri.
“kami juga mau membayar.” Kata mereka.
“bagus.” Kata Siwon. “5000 won di bagi empat. Itu tidak terlalu memberatkan kalian kan? Dan ingat, kalian harus mengikuti peraturan disini dan jangan melanggarnya lagi, arasseo?” Kyuhyun, Leeteuk, Yunho dan Yuri mengangguk.
Changmin menepuk Taeyeon yang duduk disebelahnya. “mintalah uang untuk membeli umbi krokus itu,” bisiknya. “ayolah! Aku tidak akan memintanya. Itu kan usulmu.”
“aku yakin rapat tidak akan memberiku apa-apa setelah kejadian minggu lalu,” bisik Taeyeon dengan nada gusar.
“pengecut!” kata Changmin sambil menyeringai. Ia tahu kalau sepatah kata itu saja sudah cukup untuk mendorong Taeyeon langsung berdiri. Ia tidak pernah bisa menahan diri jika dikatakan pengecut.
Dari jauh Amber memandangnya, agak khawatir. Ia takut kalau Taeyeon melaporkannya.
“apa yang kau inginkan, Taeyeon?” tanya Boa. “uang tambahan?”
“ne.” kata Taeyeon. “aku dan Changmin punya rencana yang bagus sekali untuk taman sekolah kita. Kami berpendapat bahwa akan sangat indah jika di tebing penuh rumput dekat gapura disana itu, ditumbuhi bunga-bunga krokus berwarna kuning dan ungu. Kata Changmin paling sedikit kita memerlukan 500 umbi krokus. Bolehkah kami memperoleh tambahan untuk membelinya?”
Siwon dan Boa berunding beberapa saat, sementara anggota Dewan Juri saling menganggukan kepala. Semua berpendapat uang untuk membeli benih bunga itu bisa diberikan.
“ne, kau boleh menerima uang itu,” kata Siwon tersenyum.
“seluruh sekolah akan gembira bisa menikmati keindahan krokus itu nanti diawal musim semi, dan sudah sewajarnya kalau uang untuk keperluan itu keluar dari kotak uang sekolah. Tanyakan berapa biaya yang harus kau keluarkan untuk krokus itu, Taeyeon. Dan dengan gembira kami akan memberikan uang untuk itu. juga aku ingin mengatakan bahwa seluruh sekolah sangat menghargai hasil karyamu dengan Changmin di kebun kita.”
Taeyeon memerah pipinya karena senang. ini benar-benar diluar dugaan. Ia kembali duduk setelah mengucapkan terima kasih. Changmin tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya pada Taeyeon. “apa kubilang.” Bisik Changmin. “kau boleh selalu yakin bahwa Siwon dan Boa selalu bersikap adil.”
“ada laporan atau keluhan?” tanya Boa.
Seorang namja yang di ketahui bernama Luhan langsung berdiri. Agaknya ia telah bersiap-siap dengan keluhannya.
“aku ingin melaporkan Kai.” Ucapnya. “ia selalu meminjam barang-barangku dan tidak pernah mengembalikannya.”
“itu pengaduan biasa, dan bukannya laporan.” Kata Siwon segera. “untuk perkara kecil seperti itu, pergilah ke pengawasmu. Siapa pengawasmu?”
“aku,” seorang namja bernama Kris berdiri.
“jelaskan padanya beda laporan atau keluhan, dengan pengaduan biasa,” kata Siwon. “kami hanya menyelesaikan masalah yang serius disini.”
Ada keluhan lain?” tanya Boa.
Seorang namja bernama Kangin berdiri. Ia satu kelas dengan Taeyeon.
“aku ingin menyampaikan sebuah keluhan kecil,” katanya. “aku ikut pelajaran taekwondo. Dan ternyata waktu berlatihku diubah sehingga bersamaan dengan kegiatan pencinta alam. Aku anggota kelompok pencinta alam, dan keberatan kalau kehilangan salah satu acaranya. Bisakah diusahakan agar kedua waktu itu dipertimbangkan lagi?”
“itu soal mudah,” kata Siwon. “bicarakan dengan Moon seonsaengnim, guru Taekwondo, mungkin ada anak lain yang mau bertukar waktu denganmu.”
“gomawo,” Kangin duduk kembali.
Tidak ada keluhan lain. Amber sama sekali tidak berdiri, padahal teman-teman sekelasnya harap-harap cemas menunggunya melaporkan tentang perbuatan Sulli. Tentu saja mereka tahu bahwa Amber telah memutuskan untuk turun tangan sendiri menghukum Sulli.
“Rapat Besar dinyatakan berakhir,” kata Siwon. Anak-anak pun keluar menuju ruang masing-masing. Taeyeon mendekati Changmin.
“daebak! Kita memperoleh uang untuk membeli bibit krokus itu,” kata Taeyeon denga mata bersinar-sinar. “ayo besok kita ke desa dan kita tanyakan berapa harganya. Aku sudah tidak sabar untuk segera menanamnya. kau juga kan, Changmin? Oktober adalah waktu yang tepat. Krokus-krokus itu akan tumbuh indah di musim semi.”
“Taeng, kalau saja kau bisa melihat sendiri wajahmu pada saat bahagia dan tersenyum seperti ini, sungguh manis sekali. Neomu yeppeo!” goda Changmin. “sebaliknya waktu kau cemberut dan merengut, tidak ada yang mengalahkan seramnya.”
“kau selalu menceramahiku, Shim Changmin!” kata Taeyeon. Tapi dalam hati ia merasa senang sekali bahwa Changmin senang berteman dan bekerja sama dengannya. sayang sekali ia tidak tahu bahwa tak berapa lama kemudian Changmin akan sangat marah padanya.
to be continue..

About Ashiya Xiahtic

Travel enthusiast, guide freelancer, ex bank teller, story teller & writer, gamer, love to take picture of nature

Posted on December 27, 2012, in SMTOWN and tagged , . Bookmark the permalink. 7 Comments.

  1. Taeng eonnie sama changmin oppa, kalo dicouplein bakal kayak manga2 dikomik. Namja tinggi bgt, tpi yeojanya pendek 😮

  2. udah ada kyuhyun oppa?? *penasaran ..

  3. Nurati Suchi

    Teukkie Oppa.. 😀
    Ahjussi-ku muncul..
    Relakan ahjumma-mu menjadi milik Namdongsaengmu, Oppa..
    Sebentar saja.. #DigamparAdorkable
    😀
    Bagus, Chingu^^

  4. Tuh kan makin seru sampai sini konfliknya, daebak!
    Aku jadi makin suka soalnya lagi2 momen ChangTae-nya jadi berasa-hehehehhhe..
    Chingu, mau dong dibuatkan ff dengan cast utama ChangTae… wp kamu banyak yang TaengKyu ya..
    Gomawo~

Leave a reply to Nurati Suchi Cancel reply